TERAS7.COM – Indonesia kembali berduka, salah satu putra terbaiknya, Ir. Baharuddin Jusuf Habibie atau akrab disapa Habibie, Bapak Teknologi Indonesia dan Presiden Republik Indonesia ke 3 telah tutup usia pada Rabu, 11 September 2019 kemarin.
Rasa duka ini tak hanya dirasakan keluarga dan kerabat, masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke pun turut berduka atas meninggalnya Insinyur Pesawat Terbang asal Indonesia ini.
Seperti Wakil Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Banjar, Muhammad Nashir saat ditemui di Guest House Sultan Sulaiman pada Kamis (12/9) mengungkapkan rasa kehilangannya pada Teras7.com.
“Kita merasa kehilangan salah satu tokoh yang revolusioner. Beliau punya pemkiran yang maju untuk menghubungkan antar pulau di Indonesia dengan menciptakan industri pesawat milik Indonesia ini. Ide ini belum terpikirkan tokoh-tokoh sebelum beliau,” ujarnya.

BJ. Habibie lanjut Muhammad Nashir merupakan seorang peletak demokrasi di Indonesia setelah menjadi presiden dengan membuka kebebasan pers yang sebelumnga dikekang dan menjadi salah satu pendiri Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) bersama beberapa tokoh, salah satunya adalah mantan Ketua Muhammadiyah, Din Syamsyudin pada tahun 1990 atas persetujuan Presiden Suharto.
“Kita sebagai kaum muda, walau beliau sudah tak ada lagi, tapi beliau tetap menjadi teladan. Semangat juang beliau yang tinggi dan revolusioner untuk menatap Indonesia ke depannya harus kita ikuti,” ungkapnya.
Senada dengan Muhammad Nashir, Wakil Sekretaris KNPI Kabupaten Banjar, Januar Sahib juga mengungkapkan kedukaannya.

“Saya sangat berduka atas meninggalnya sosok yang berperan dalam masa reformasi di negara ini. Sangat disayangkan mimpi beliau untuk membikin pesawat R80 buatan anak bangsa belum dapat diselesaikan,” katanya.
Januar Sahib berharap mimpi untuk menerbangkan pesawat R80 rancangan BJ. Habibie ini dapat terus dilanjutkan oleh penerus beliau dengan bantuan dana dan sumbangan dari donatur.
“Bagi saya beliau sosok favorit. Prinsip beliau yang mengatakan gagal hanya terjadi ketika menyerah itu harus ditanamkan kepada para pemuda penerus agar semangat juang kita tetap ada,” ucapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banjar, H. Mokhamad Hilman terkait wafatnya Presiden RI ke 3 ini mengatakan Pemkab Banjar mengkuti arahan dari pemerintah pusat.

“Kita juga melakukan berkabung nasional ini, secara fisik dengan pengibaran bendera setengah tiang selama 3 hari berturut-turut mulai hari Kamis hingga hari Sabtu ini,” katanya.
Namun HM. Hilman mengatakan belum ada rencana Pemkab Banjar untuk mengadakan Sholat Gaib untuk mantan Presiden RI ini, namun hal tersebut dapat menjadi masukan baginya.
HM. Hilman juga berpesan pada generasi muda agar dapat meniru dan meneladani BJ. Habibie yang menjadi inspirasi bagi banyak orang.
“Kami berpesan pada generasi muda agar dapat menjadi bermanfaat bagi banyak orang dengan meneladani beliau yang bisa mengoptimalkan kemampuan beliau dan memiliki semangat yang luar biasa untuk menghasilan penemuan yang membanggakan bangsa dan negara di dunia Internasional,” kata HM. Hilman.