TERAS7.COM – Jika ada yang mengatakan bahwa Bumi Ije Jela terkenal dengan rasa buah jeruknya yang manis, hal itu benar sekali dan tentu saja tidak dapat dipungkiri.
Kenyataannya, Jeruk Sungai Kambat asal Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala (Batola) ini, pemasarannya sudah merambah hingga ke kawasan Hulu Sungai, Kotabaru, Tanah Laut, bahkan hingga ke provinsi tetangga, seperti Kota Samarinda, Kapuas, dan lain-lain.
Karena itu, tak heran jika kabupaten yang dibelah oleh Sungai Barito ini pun dikenal sebagai sentra jeruk di Provinsi Kalimantan Selatan.
Tak hanya itu, kabupaten yang beribukota di Kecamatan Marabahan ini, juga dikenal sebagai pemasok bibit jeruk yang unggul, yakni bibit jeruk Siam Banjar.
Rata-rata warga di Desa Sungai Kambat Kecamatan Cerbon menjadi pembudidaya secara perorangan, dan tidak terkait dengan instansi atau pihak mana pun.
Rafi’i, misalnya, warga Desa Sungai Kambat RT 1 ini telah menggeluti pembibitan jeruk Siam Banjar sejak tiga tahun lalu. “Saya maksimalkan lahan yang ada di sekeliling rumah,” ungkapnya.
Lebih lanjut diungkapkan Rapi’i, awalnya ia memang pernah mengikuti pelatihan pembudidayaan bibit jeruk, dan kemudian mencobanya dengan teknik okulasi. Dan jadilah pekerjaan sehari-hari.
Ia menyebutkan, penghasilan dari pembibitan jeruk terbilang menjanjikan. Dalam setahun pembibitan bisa menghasilkan belasan juta rupiah. Harga satu pohon bibit berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu.
Pada kesempatan yang sama, cerita Rafi’i, prosesi pembibitan dimulai dari penyemaian bibit, kemudian pada usia tertentu dipindahkan pada lahan lain, hingga pada usia layak diokulasi.
Bibit hasil semaian, sambungnya, hanya diambil batang bawahnya saja. Sedangkan bagian untuk pembuahan diambil dari batang yang sudah menghasilkan buah, yakni jeruk Siam Banjar.
Rafi”i juga menambahkan, dari penyemaian bibit hingga dipasarkan memakan waktu enam bulan hingga satu tahun. Itu pun perlu perawatan cukup ekstra, dengan menjaga pengairan bibit serta pemupukan berkala.
“Dalam pemeliharaannya, bibit tidak maksimal perkembangannya jika terlalu kering, pun sebaliknya jika terlalu basah. Karena bisa mengundang hama yang bisa menyebabkan kerusakan pada bibit,” terangnya.
Rumitnya lagi, timpal Rafi’i, ketergantungan bibit akan cuaca. “Kalau kering harus disiram dan kalau musim hujan perlu pestisida untuk mengusir hama,” bebernya.
Seperti diketahui, selain rasanya yang manis, keunggulan jeruk jenis Siam Banjar ini bisa berbuah lebih besar.