TERAS7.COM – Belakangan ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, Muhamadun menjadi sorotan sejumlah pihak.
Isu-isu tak sedap menyelimuti pria yang dilantik menjadi Kadisdikbud Kalsel pada 14 April 2022 lalu tersebut, mulai dari polemik dugaan intoleransi SMA Negeri 1 Kota Banjarbaru yang dibantah olehnya, hingga yang terbaru yakni, usulannya kepada salah seorang Kepala Sekolah untuk beristri dua.
Termasuk dalam pihak yang menyoroti hal tersebut, Ketua LSM Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen (KPK APP), Aliansyah menilai Kadisdikbud Kalsel, Muhamadun tidak layak menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas.
Karena lanjutnya, sekelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, seharusnya dapat mententramkan dunia pendidikan, bukan malah melakukan hal yang menurutnya tidak pantas.
“Kepala Dinas itu harusnya mendamaikan, mendinginkan, dan bikin tenang guru-guru untuk semangat bekerja. Masa Kepala Dinas Pendidikan menyuruh Kepala Sekolah beristri dua, itu kurang ajar,” ujarnya. Kamis (14/07/2022).
Apalagi menurutnya, untuk urusan pribadi Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti halnya berisitri dua sudah ada peraturannya, sehingga tidak perlu diusulkan oleh yang notabenenya seorang Kepala Dinas.
“Tidak dianjurkan pun (oleh Kepala Dinas) mereka (Kepala Sekolah) bisa saja cari sendiri,” ucapnya.
Terlebih lagi, beberapa waktu lalu, di Kota Banjarbaru dikatakannya dunia pendidikan Kalsel dibawah kepemimpinan Kadisdikbud, Muhamadun juga mendapat sorotan.
“Jadi selama dia menjabat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan cuman bikin masalah, malah jadi beban bagi Gubernur Kalsel,” ungkapnya.
Ia menilai, Muhamadun tidak layak menjabat sebagai Kepala Dinas, sehingga ia meminta Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor untuk mencopot jabatan tersebut, dan dirinya menyarakan agar Kadisdikbud Kalsel itu menjadi Satpol PP.
“Jadi saya minta Madun ini dicopot saja dari Kepala Dinas (Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel), tidak layak jadi Kepala Dinas, jadi Satpol PP saja,” tegasnya.
Sementara itu, saat jurnalis teras7.com mencoba untuk melakukan konfirmasi perihal ini lewat pesan dan telepon ke nomor pribadi Kadisdikbud Kalsel, Muhamadun tidak ada tanggapan.