TERAS7.COM – Untaian kembang (bunga) yang disusun sedemikian rupa ini diberi nama Kembang SaraI, biasanya digunakan oleh masyarakat Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan sebagai kembang penghias di acara keagamaan seperti Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Jika bulan maulid atau Rabiul Awal tiba, para pengrajin Kembang Sarai ini biasanya banyak mendapat pesanan, hal ini diungkapkan oleh Bahriah, salah satu pengrajin Kembang Sarai yang membuka lapak dagangannya di Jalan Sukaramai Pasar Martapura, Sabtu (7/12).
“Pada bulan Rabiul Awal kemarin, setiap hari rata-rata 7 buah terjual. Kalau hari biasa tidak banyak, misalnya pada hari ini ada 3 buah, 2 buah tadi sudah terjual, sedangkan yang ini pesanan orang dan diambil setelah ashar,” ujarnya.
Pembuatan kembang sarai ini lanjutnya tergantung pesanan masyarakat dari segi bentuknya, jika bentuknya biasa, proses pembuatannya bisa memakan waktu sekitar satu jam.
“Tapi jika bentuknya rumit, maka lama waktu yang diperlukan untuk membuatnya sekitar 2 jam. Pembuatan kembang serai tergantung pesanan orang, jadi jarang kita bikin duluan, kalau bikin duluan paling satu buah, dan pembuatannya tergantung kapan orang mengambilnya agar tidak layu. Seperti pesanan yang diolah ini setelah ashar diambil, jadi jam 2 baru kita olah,” terangnya.
Bahriah mengatakan bahan untuk membuat kembang sarai ini terdiri dari bermacam-macam bunga dan bunga tersebut juga mudah didapatkan.
“Untuk bahannya adalah bunga melati, kembang kertas, kembang kenanga, kembang tunjuk dan daun lito sebagai parisai dibagian bawah kembang sarainya,” jelasnya.
Harga satu buah kembang sarai tergantung dari bentuk dan tingkat kerumitan membuatnya serta juga waktu penjualannya.
“Harganya tergantung dengan bentuk, saat hari biasa dari mulai 40 ribu sampai 70 ribu, kalau bulan maulid itu harga sampai 100 ribu tergantung bentuk kembang serainya,” pungkasnya.