Dengan berselancar di website kami, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi kami.
Accept
Teras7.comTeras7.com
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Search
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Reading: Lama Menghilang, Madun Klarifikasi Soal Perseteruan dengan Amalia, Dirinya Mengaku Siap Memaafkan
Share
Sign In
Notification Show More
Aa
Teras7.comTeras7.com
Aa
Search
  • Indeks Berita
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Budaya
  • Opini
  • Education
  • Ekonomi
  • Video
  • Berita Umum
  • Environment
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Kilas Balik
  • Kuliner
  • Layanan Publik
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Religi
  • Sosial
  • Teknologi
  • Travel
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Lama Menghilang, Madun Klarifikasi Soal Perseteruan dengan Amalia, Dirinya Mengaku Siap Memaafkan

Muhammad Ariandi
Muhammad Ariandi 11 September 2024, 19.05
Share
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Muhammadun buka suara soal perseteruannya dengan Amalia Wahyuni. (Foto: ariandi)
SHARE

TERAS7.COM – Setelah menghilang dari radar usai polemik sandal kuning dan rokoknya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammadun akhirnya muncul ke publik.

Madun, sapaan beken Kadisdikbud Kalsel itu akhirnya memberikan klarifikasi soal polemiknya dengan salah seorang guru honorer SMK di Banjarbaru, Amalia Wahyuni.

Klarifikasi itu disampaikan Madun melalui sebuah video yang saat itu dirinya diketahui tengah berada di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel, Selasa (10/09/2024).

Dalam video tersebut, Madun mengakui, kehebohan tersebut berawal dari kehadirannya dalam Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan SMK pada Senin (02/09/2024) lalu, di salah satu hotel di Banjarmasin.

Menurutnya, rakor yang dihadiri puluhan guru BK se-Kalsel tersebut berjalan normal lancar. Namun, suasana berubah usai Amalia menegurnya atas tindakan merokok dalam ruangan.

Baca juga :

PSU Banjarbaru, Lisa Halaby Coblos Ulang di TPS 026: Bismillah, Kita Terima Apapun Hasilnya

Wamen PANRB Beri Penghargaan Tertinggi untuk Pemko Banjarbaru dalam Pelayanan Publik

Pj Sekda Sirajoni Tegaskan Pentingnya Transformasi Digital untuk Ekonomi Banjarbaru

“Di 15 sampai 20 menit awal, kegiatan berjalan lancar-lancar saja,” ungkapnya.

Madun membantah tuduhan Amalia yang menyebut dirinya merokok dalam ruangan. Namun ia mengakui, bahwa saat itu dirinya memang memegang sebatang rokok, tapi bukan untuk dihisap.

“Waktu itu rokok saya memang ada di tangan. Lalu, saya minta asbak itu untuk mematikan (rokok),” ujarnya.

Setelah itu, Madun mengaku dirinya ditegur oleh Amalia yang berjarak beberapa meter darinya. Momen itulah yang menjadi awal perseteruannya dengan Amalia.

Madun menyebut, kurang lebih 5 menit sempat terjadi adu mulut antara dirinya dengan Amalia. Lepas dari itu, Amalia keluar dari ruangan rakor.

“Bukan saya loh yang menegur, (tapi<-red) dia yang menegur saya,” kata Madun.

Meski begitu, Madun mengaku siap untuk memaafkan Amalia yang telah menegurnya saat itu.

“Ibarat sebagai ayah dengan anak didik, saya siap memaafkan,” ucapnya di video itu.

Lalu, Madun juga membantah jika disebut memakai kaos saat kegiatan berlangsung. Karena dirinya merasa pakaian yang dikenakannya saat itu merupakan baju dinas jenis PDH.

Kendati demikian, perihal sandalnya, Madun membenarkan bahwa itu dipakainya saat kegiatan rapat tersebut berlangsung.

Madun sendiri mengaku punya alasan tesendiri mengapa memakai sendal. Karena kata Madun, dirinya tengah mengalami sakit saraf terjepit, sehingga berdasarkan rekomendasi terapis disarankan untuk banyak menggunakan sandal.

Penggunaan sandal saat jam kerja pun Kata Madun sudah dilakukan selama delapan tahun terakhir. Rutinitasnya itu juga sudah dimaklumi oleh kebanyakan guru dan kepala sekolah di bawah Disdikbud Kalsel.

“Saya memang tidak memakai sepatu karena keram. Jadi saya mohon maaf, karena rekomendasi terapis disarankan untuk kaki selalu terbuka,” tandasnya.

You Might Also Like

PSU Banjarbaru, Lisa Halaby Coblos Ulang di TPS 026: Bismillah, Kita Terima Apapun Hasilnya

Wamen PANRB Beri Penghargaan Tertinggi untuk Pemko Banjarbaru dalam Pelayanan Publik

Pj Sekda Sirajoni Tegaskan Pentingnya Transformasi Digital untuk Ekonomi Banjarbaru

Rapat Kerja LPTQ Resmi Dibuka, Bupati Dorong Penguatan Syiar Islam di Tanah Bumbu

Tahun 2026, Pemkab Tanah Bumbu Fokus pada Tujuh Prioritas Pembangunan

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Print
What do you think?
Love0
Cry0
Sad0
Happy0
Angry0
Surprise0
Leave a review Leave a review

Leave a review Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Populer Bulan Ini

TNI-POLRI dan Forkopimda Kotabaru Mantapkan Sinergitas untuk Keamanan dan Pelayanan Masyarakat
29 Maret 2025, 11.41
Untuk ‘Matikan Mesin’ Diduga Ketua GMPD Minta Bayaran 500 Juta!
17 April 2025, 23.50
Sadis! Pembunuhan Jurnalis Juwita Diduga Sudah Direncanakan Pelaku J Oknum TNI AL
29 Maret 2025, 16.26
‘Kami’ Bertanya! Kenapa Juwita?
25 Maret 2025, 07.00
Pendidikan Bintara TNI AD 2024 di Rindam Mulawarman Ditutup, 354 Prajurit Resmi Dilantik!
27 Maret 2025, 21.28
Teras7.comTeras7.com
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
Selamat Datang!

Masuk ke akun

Register Lost your password?