TERAS7.COM – Beladiri Kuntau merupakan beladiri tradisional asli masyarakat Kalimantan yang diturunkan dari generasi ke generasi sebagaimana beladiri tradisional Nusantara lain.
Semakin berkembang zaman, beladiri yang satu ini mulai banyak dilupakan, bahkan tergusur oleh banyak beladiri dari luar negeri dan beladiri modern.
Hal ini sering kali terjadi karena sifat beladiri kuntau yang cenderung tertutup dari orang luar, tapi ada beberapa yang terbuka dan mulai bersaing dengan beladiri yang lain, salah satunya adakan Pukulan Patikaman Silat Kuntau Borneo.
Untuk kembali memasyarakatkan beladiri asli banua ini, Pukulan Patikaman Silat Kuntau Borneo mengadakan seminar terbuka di Anny Gym, Jalan Trikora Guntung Paikat, Banjarbaru pada Sabtu (15/6).

Demank Ahmad yang menjadi pamateri dalam kelas pengenalan pukulan patikaman ini mengatakan seminar ini merupakan yang kali pertama dilaksanakan di Kalimantan Selatan.
“Ini yang pertama kami laksanakan di daerah sendiri. Kalau di luar negeri dan nasional sudah sering. Di seminar ini kami berlatih bersama dan sharing pengetahuan tentang beladiri kuntau,” ujarnya.
Pria 40 tahun asal Kandangan, Hulu Sungai Selatan yang telah mengajarkan kuntau aliran pukulan patikaman hingga ke mancanegara ini mengaku punya misi sendiri dengan mengadakan seminar ini.

“Kita ingin mengenalkan kembali kuntau ke masyarakat di daerah. Di luar negeri, beladiri ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat disana. Kuntau lebih populer di luar daripada di daerah sendiri. Hal ini terbukti jika kita menyelenggarakan seminar diluar, lebih semarak daripada di daerah sendiri,” kata Demank Ahmad.
Antusiasme masyarakat lokal sendiri terhadap kuntau yang kurang, justru sebaliknya lebih menggemari beladiri luar inilah yang menjadi tantangan baginya.
“Selama belasan tahun kita merantau mengenalkan kuntau ke penjuru dunia ini yang memotivasi saya supaya kuntau bisa dikenal lebih luas di masyarakat umum daerah kita. Supaya kuntau tidak kalah bersaing dengan beladiri dari luar,” ungkapnya.

Seminar yang mengenalkan dasar-dasar kuntau pukulan patikaman dengan pengaplikasian bunga atau jurus kuntau ke teknik yang sangat berguna di lapangan ini tambahnya bersifat terbuka bagi siapapun agar menarik banyak kalangan.
“Kami tidak membatasi perguruan atau beladiri tertentu yang mengikuti seminar ini. Makanya ada yang berseragam silat yang mengikuti seminar kami,” jelasnya.
Salah satu peserta seminar dari Perguruan Kuntau Pagar Hitam, Nurhan (25) mengatakan ia sudah sejak lama ingin mengikuti seminar ini.

“Sudah sejak 2013 tahu dengan beliau dan ingin belajar dengan beliau. Ketika mendengar ada seminar ini dari kawan saya, langsung saya ikut,” kata pria asal Sungai Raya Pengaron ini.
Tidak hanya ia sendiri, bersama dengan seorang teman seperguruan dan 2 orang dari Perguruan Rimba Muning ini mengatakan sangat antusias mengikuti seminar yang cukup langka ini.
“Bagus seminar seperti ini kalau diadakan terus, sebulan sekali, dua bulan sekali atau tiga bulan sekali,” pinta Nurhan.

Menurutnya ada beberapa materi yang tidak ada dari perguruannya yang bisa ia pelajari dari seminar ini.
“Seperti jurus andalan yang tersimpan dan tersembunyi seperti jurus andalan patikaman kami pelajari disini. Karena itu kami sangat senang dan sangat menginginkan agar seminar seperti ini rutin diadakan,” harap Nurhan.