TERAS7.COM – Masjid Al-Istiqomah yang berada di Jl. A. Yani KM 35, Loktabat Banjarbaru menjadi tempatnya dilaksanakan Pesantren Kilat (Sanlat) oleh SMP Muhammadiyah Banjarbaru selama tiga hari yang terhitung sejak tanggal 8 Mei hingga 10 Mei 2019.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan surat keputusan edaran dari Diknas yang memang mewajibkan tiap sekolah yang berada di bawah Diknas untuk melaksanakan Pesantren Kilat.
Mengenai materi-materi yang diajarkan yaitu semua materi yang berkaitan dengan keagamaan, seperti Fiqh, Tadarus Al-Qur’an, serta materi-materi yang menunjang aqidah. Hal demikian disampaikan oleh Ustaz Zakaria selaku pengasuh Pesantren Kilat kepada Teras7.com di Masjid Al-Istiqomah, Kamis (9/5).
“Untuk peserta yang mengikuti Pesantren Kilat ini terdiri dari kelas VII dan kelas VIII. Bagi kelas IX karena sudah tamat sekolah, mereka tidak diikutkan. Sedangakan untuk waktunya dari jam 8 pagi hingga ba’da zuhur,” kata Ustaz Zakaria.

Ustaz Zakaria berharap dengan diadakannya Pesantren Kilat ini dapat membentuk karakter para siswa agar lebih islami dan juga untuk lebih memahami tentang agama islam.
“Mereka juga diharapkan dapat menjadi penerus syiar-syiar Islam di masa-masa mereka nanti di saat mereka sudah menjadi orang-orang yang berhak atau dipilih oleh Allah Swt untuk menyampaikan pesan-pesan agama dari Allah Swt dan RasulNya,” terang Ustaz Zakaria.
Selain sebagai tempat dilaksanakannya Pesantren Kilat, Masjid Al-Istiqomah juga melaksanakan Buka Bersama (Bukber) setiap sore.
“Untuk buka bersama tersebut, semuanya dikelola oleh Takmir Mesjid, tetapi sumber keuangannya dari para jamaah,” ujar Ustaz Zakaria.
Ia menerangkan, untuk menu setiap hari berbeda-beda tergantung jamaah yang memberikan atau membukakan puasa.
“Seperti di awal hari pertama itu mesjid yang menyediakan dengan dana dari jamaah itu berupa bubur, hari kedua Nasi Pecel, dan hari ketiga kemarin Nasi padang,” ungkapnya.
Tujuan dari menu yang berbeda-beda setiap tersebut, Ustaz Zakaria menjelaskan agar para jamaah tidak bosan, karena untuk kepentingan jamaah. “Dari Jamaah untuk jamaah,” pungkasnya.