TERAS7.COM – Saat negara tercinta Indonesia disebut-sebut oleh tokoh luar negeri atau atau artis idola, pasti akan merasakan kegirangan yang luar biasa, kita akan membagikan informasi tersebut akhirnya, seolah olah bangga akhirnya negara kita di lirik oleh sang idola, tapi apa jadinya jika tokoh seluruh umat, Rasulullah, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sendiri , yang mengungkapkan rasa cintanya kepada Indonesia.
Padahal, jika dipikir-pikir Indonesia berada jauh dari tempat tinggal Rasulullah saat itu, lalu seperti apa pernyataan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tentang Indonesia? berikut informasinya seperti disadur dari Channel Akun yotube Islam Populer.
Sebelum Bagaimana Rasulullah mengungkapkan rasa cintanya pada Indonesia, pembaca perlu tahu dulu dengan sosok Sayyid Muhammad, ulama yang menceritakan kisah pertemuannya dengan Rasulullah adalah Abuya Sayyid Muhammad bin Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani, yang pertama kali mengungkapkan.
Bagi yang belum tahu beliau merupakan salah satu ulama besar dari kalangan Ahlussunnah Wal Jamaah abad ke-21.
Beliau lahir di Makkah, tahun 1365 Hijriyah atau 1945 masehi, pendidikan awal beliau di Madrasah Al Falah Makkah, tempat ayah beliau bertugas sebagai pengajar.
Setelah ayah beliau wafat, beliau langsung di daulat untuk meneruskan syiar dakwah majelis yang telah dirintis sang Ayah.
Setahun sebelum ayah beliau wafat, Sayyid Muhammad bin Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani, pada tahun 1970 berhasil meraih gelar doktor honoris causa dari universitas Al Azhar.
Pada tahun yang sama, beliau diangkat menjadi dosen 2 perguruan tinggi ilmu hadits dan ushuluddin, Universitas Umm Al Qura dan Universitas King Abdul Aziz.
Selain itu juga rutin mengisi pengajian di Masjidil Haram, setelah cukup lama menjadi dosen di 2 universitas tadi, beliau memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Sayyid Muhammad bin Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani, lebih memilih untuk fokus mendirikan Majelis Taklim di kediamannya sendiri.
Sebagai seorang ulama selain tugas mengajar di berbagai majelis keilmuan, Sayyid Muhammad bin Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani, sangat produktif dalam menulis berbagai kitab.
Kurang lebih sekitar 100 kitab beliau tulis, antara lain Manhaj as Salaf Fi Fahmi an Nushush, Qowaidul Asasiyah Fi Ulumil Quran, Syarah Mandzumah Waroqot Fi Ushul Fiqh, dan masih banyak lagi.
Kitab yang beliau tulis, sekarang banyak yang telah diterjemahkan ke bahasa lain, seperti Prancis Inggris dan Indonesia.
Sayyid Muhammad, sangat mencintai orang-orang Indonesia, salah satu alasannya karena beliau pernah bermimpi bertemu dengan Rasulullah.
Dalam pertemuannya, Rasululullah menyatakan bahwa Rasulullah sangat mencintai orang Indonesia.
Indonesia adalah negara yang memiliki populasi muslim yang terbesar di seluruh dunia, saat ini diperkirakan bahwa jumlah umat muslim mencapai 207 juta orang.
Jumlah besar ini setidaknya memberikan kita gambaran bahwa sekitar 13% dari umat muslim di seluruh dunia, tinggal di Indonesia.
Tidak hanya itu, mayoritas populasi penduduk Indonesia memeluk agama Islam, sekitar 90% dari populasi Indonesia.
Bagi setiap nabi mencintai dan mengasihi umatnya, namun menurut ahli tafsir, Muhammad Quraish Shihab, cinta dan kasih sayang Rasulullah kepada umatnya, lebih besar dibanding para nabi dan rasul sebelumnya.
Rasulullah tidak berkenan, umatnya mendapatkan azab, sekalipun mereka menolak seruannya, tetapi Rasulullah justru mendoakan agar suatu saat Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan Hidayah..
Indonesia misalnya, meskipun penduduknya tidak semuanya taat, namun Rasulullah tetap membisikkan nama Indonesia saat bertemu dengan Sayyid Muhammad.
Semua berawal, ketika Sayyid Muhammad bin Alawi al-maliki, bersama rombongan lainnya pergi berziarah ke makam Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam di Madinah.
Tiba-tiba Beliau mengalami semacam kondisi yang tidak biasa, ternyata beliau mengalami kasyaf (tersingkapnya hijab), dalam peristiwa ini Sayyid Muhammad bertemu dengan Rasulullah dengan berjubelnya orang dibelakang Rasulullah.
Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki yang merasakan peristiwa tersebut bertanya, wahai Rasulullah Siapakah orang-orang yang berkerumun di belakang itu? Rasulullah menjawab, mereka adalah Ummat yang sangat mencintaiku. Aku juga sangat mencintai mereka. Sayyid Muhammad kembali bertanya, darimana mereka berasal wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab, Indonesia, pungkas Rasulullah.
Setelah kejadian tersebut Sayyid Muhammad tidak tinggal berdiam diri, sebagai bukti kecintaan beliau, mendirikan pondok untuk santri santri yang berasal dari Indonesia.
Selain itu perlakuan Syekh Muhammad Al-maliki terhadap masyarakat dan Ulama Indonesia amat sangat baik, apalagi ketika beliau mendapatkan kunjungan dari orang Indonesia, beliau kerap memberikan buah tangan untuk hadiah pulang.
15 Ramadhan 1425 H, tepat di hari Jumat, dunia kehilangan salah satu permata terbaiknya. Abuya Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani berpulang ke rahmatullah.