TERAS7.COM – Pelatihan tersebut diikuti 40 puluh peserta yang terdiri dari KPP Mekarpura, siswa sekolah menengah, juga pemuda peduli lingkungan. Pelatihan pembuatan kompos dan pengelolaan TPS 3R, kerjasama PT Arutmin Indonesia dan KPP TPS 3R dengan narasumber Imam Tanaka dan Eko Bangkit dari TPS 3R Rejo Sari Desa Tegal Rejo Kecamatan Kelumpang Hilir pada Kamis (16/02/23).
Dalam keterangannya Kabid PSLB3 M.Adi Noryanto mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyatakan, pelatihan pembuatan kompos dan pengelolaan sampah di TPS 3R pemerintah daerah Kotabaru bekerjasama dengan PT Arutmin juga dalam rangka menyambut HPSN 21 Februari 2023.
TPS 3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien. Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk pupuk.
Dengan adanya TPS 3R ini kelompok KPP dapat mengurangi sampah dengan mengurai, memilah sampah mana saja yang bernilai ekonomi untuk bisa dimanfaatkan sebelum sampah yang tidak bisa diolah dikirim ke TPS pasar untuk selanjutnya dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA).
“Jadi, kita mencoba mengurangi sampah dari sumbernya. Selain keberadaan TPS 3R juga perlu seorang pelopor yang sadar akan lingkungan.
Karena pada dasarnya sampah ini tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah dalam hal ini hanya mensuport, apa yang bisa kami bantu terkait pengolahan sampah,” jelas Adi.
Ada banyak cara sambung Adi bila ingin memanfaatkan sampah. Ada lima klasifikasi cerdas kebersihan yang LH cetuskan, yaitu dengan, membuang sampah tepat waktu (antara pukul , mampu memilah sampah, sudah bisa memanfaatkan sampah, mendapatkan nilai ekonomi dari sampah, dan level terakhir adalah mereka mampu mengelola sampah secara mandiri tanpa ada lagi campur tangan pemerintah.
Selain ada level satu agar tepat waktu membuang sampah, level kedua mampu memilah sampah, artinya mereka dapat memilah sampah organik atau non organik.
Sudah bisa memanfaatkan sampah, bukan berarti harus dijual. Tapi, misalnya kardus bekas atau bekas Aqua bisa dijadikan pot atau semacamnya.
“Untuk level empat adalah memperoleh nilai ekonomi dari sampah itu, misalnya tutup botol kita jadikan kerajinan tangan, plastik kita jadikan tas, dan segala macam, itu yang sudah kita lakukan di bank sampah desa Hilir Muara, itu sudah seperti itu. Mereka sudah bisa meningkatkan nilai ekonomi. Dan terakhir adalah mereka mampu mengelola sampah secara mandiri tanpa ada lagi campur tangan pemerintah. Artinya semakin sedikit peran pemerintah dalam mengolah sampah, suatu daerah itu kami katakan berhasil,” paparnya.
Sebetulnya Kotabaru sudah memilik 5 TPS 3R antaranya di Desa Sungai Taib, Desa Tegal Rejo, Desa Sido Mulyo, Desa Mekarpura dan Desa Sarang Tiung. Kami berharap tahun ini kembali dibangunkan TPS 3R. Karena di tahun kemarin ada enam kami mengusulkan dengan harapan di tahun ini di ACC, paling tidak, ada satu atau dua.
“Sehingga dengan semakin banyak TPS 3R ini, kita mencoba mengurangi sampah dari sumber, tidak semua dioper ke TPA. Jadi, ini kita coba pilah dengan TPS 3R-TPS 3R yang ada,” pungkas Adi.
Ketua KPP (Kelompok Pengguna dan Pemanfaat) Cinta Damai Lasmana berharap dengan menjalankan program TPS 3R untuk membuat lingkungan bersih dan sehat namun juga mampu mengelola sampah menjadi benda bernilai guna yang diharapkan dalam jangka panjangnya menjadi salah satu pendongkrak ekonomi Desa Sarang Tiung.
Sebagaimana kita ketahui bahwa program TPS 3R tidak akan berjalan sesuai fungsinya tanpa ada dukungan maupun materil dari dinas lingkungan hidup. Untuk segala hal yang telah dipercayakan kepada kami selaku pengelola kami sangat berterimakasih.
“Perlu saya sampaikan bahwa pemerintah daerah melalui DLH dan TPS 3R sedang mengupayakan tercapainya kelestarian lingkungan Kabupaten Kotabaru dimulai dari lingkup yang terkecil yaitu desa dan salah satunya TPS 3R Desa Sarang Tiung kita patut berbangga terhadap hal-hal tersebut,” jelas Lasmana.
Tidak lupa juga terimakasih kepada pihak PT. Arutmin yang telah mendukung penuh dengan adanya acara pelatihan ini. Dan juga kita sama-sama tau PT. Arutmin adalah perusahaan besar di Desa Sarang Tiung selalu memberikan peluang dan dukungan penuh kepada kita untuk mendorong stabilitas ekonomi daerah melalui program-program berbasis masyarakat.
“Semoga dalam program-program tersebut terselip suatu program pelestarian lingkungan yang kiranya dipercayakan kepada TPS 3R untuk pengelolaannya. Dengan demikian PT. Arutmin bukan hanya saja menjadi ikon ekonomi daerah tapi juga menjadi pelopor tercapainya Sarang Tiung yang adiwiyata,” ungkapnya menambahkan.
Hal-hal ini akan terwujud apabila kita sama-sama menggunakan dan mendukung TPS 3R ini menjadi fasilitas bersama.
Perlu diketahui pula sebut Lasmana, bersama TPS 3R Desa Sarang Tiung ini baru berjalan 4 bulan dengan jumlah pelanggan sekitar 200 KK dan badan usaha, pelayanan yang kita lakukan itu langsung mengambil sampah ke rumah pelanggan mengunakan kendaraan roda 3 dengan sampah yang sudah terpilah oleh warga sendiri.
“Jadi, harapan kedepan, khususnya masyarakat Desa Sarang Tiung gedung ini tidak saja jadi tempat pengelolaan sampah tapi juga saksi bahwa warga Sarang Tiung sadar akan kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Dengan motto TPS 3R Cinta Damai mari bersama TPS 3R kita berantas sampah perusak lingkungan,” tandasnya.
Sementara itu, Community Development Officer sebagai perwakilan PT Arutmin Indonesia NPLCT Efdil Heriansyah menyampaikan, pelatihan ini sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kepedulian mereka terhadap lingkungan.
Menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tergerak hatinya untuk memilah dan mengolah sampah. Dengan adanya pelatihan pembuatan kompos pengelolaan sampah di tempat ini. Semoga ini menjadi media komunikasi kita kedepannya, serta terus dapat bekerjasama, berkomitmen untuk mengurangi sampah,” ujarnya singkat.
Usai pemberian materi oleh narasumber dilanjutkan dengan pelatihan juga sesi tanya jawab peserta kepada narasumber. Pelatihan ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian cinderamata kepada narasumber.