TERAS7.COM – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Banjar menggelar Syukuran Panen di Kawasan Rumah Pangan Lestari Kebun Demplot Kelompok Wanita Tani (KWT) Harum Bunga, Desa Labuan Tabu, Kecamatan Martapura pada Selasa (6/8).
Dalam syukuran ini Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banjar HM. Hilman, Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Raudhatul Wardiyah dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Nur Gita Tyas serta Kepala DKP Provinsi Kalimantan Selatan Suparno dan Kepala DKP Kabupate Banjar Eddy Hasby memanen hasil pertanian seperti jagung, sayur mayur dan buah semangka yang ditanam secara organik
Selain memanen hasil pertanian di kebun milik KWT Harum Bunga Desa Labuan Tabu ini, dilepas pula ratusan bibit lele di kolam budidaya dan menebarkan bibit sayuran di lahan milik KWT Harum Bunga.
Sekda Banjar, HM. Hilman kepada awak media mengatakan panen sayuran kali ini merupakan hasil dari optimalisasi dan pemanfaatan pekarangan sebagai lahan pertanian.
“Ini adalah hasil dari optimalisasi pekarangan sebagai lahan pertanian yang menghasilkan berbagai produk pertanian yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani, terutama kelompok tani wanita yang mengerjakan kebun ini,” ujarnya.
Kebun Demplot KWT Harum Bunga Desa Labuan Tabu ini telah menjadi pilot project yang akan dikembangkan ke daerah yang lain secara bertahap.
“Dalam waktu dekat akan kita kembangkan ke Kecamatan Astambul, lalu kecamatan-kecamatan lainnya akan menyusul secara bertahap,” kata HM. Hilman.
Kepala DKP Kabupaten Banjar, Eddy Hasby menjelaskan Kawasan Rumah Pangan Lestari ini bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
“Ada sekitar 17 juta lahan pekarangan yang belum dioptimalkan, karena itu kami ingin meningkatkan produksi pertanian dengan memberdayakan ibu-ibu petani agar terjadi peningkatan gizi masyarakat karena bahan pangan tersebut aman dikonsumsi karena ditanam sendiri. Agar berkesinambungan kami mengharapkan dukungan semua pihak,” tambahnya.
Sementara Ketua KWT Harum Bunga, Mursidah menjelaskan keberadaan Kebun KWT Harum Bunga yang memiliki luas setengah hektar ini membuat kesejahteraan kelompoknya meningkat.
“Sudah sekitar 1,5 tahun kami mengerjakan lahan ini, hasilnya cukup untuk keperluan rumah tangga kami. Bahkan sebagian kami jual ke masyarakat sekitar dan pasar tani. Rata-rata sekali panen bisa mendapatkan kurang lebih 2 juta rupiah,” ungkapnya.
Untuk mempermudah pekerjaan mengolah lahan, Mursidah berharap agar pemerintah memberikan bantuan cultivator pada kelompok tani yang beranggotakan 47 orang ini.