Dengan berselancar di website kami, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi kami.
Accept
Teras7.comTeras7.com
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Search
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Reading: Pantai Batakan Sepi Akibat Pungli Dan Penuh Sampah
Share
Sign In
Notification Show More
Aa
Teras7.comTeras7.com
Aa
Search
  • Indeks Berita
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Budaya
  • Opini
  • Education
  • Ekonomi
  • Video
  • Berita Umum
  • Environment
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Kilas Balik
  • Kuliner
  • Layanan Publik
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Religi
  • Sosial
  • Teknologi
  • Travel
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Pantai Batakan Sepi Akibat Pungli Dan Penuh Sampah

Rizki Saputera
Rizki Saputera 29 Maret 2019, 19.48
Share
Pantai Batakan, kini kotor dengan sampah plastik dan batang kayu
SHARE

TERAS7.COM – Pantai Batakan yang terletak di Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat Kalsel ketika berlibur sebelum munculnya pantai baru di pesisir timur Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu

Pantai yang sempat menjadi primadona wisata bersama pantai Takisung ini memiliki pantai dengan pasir hitam dan diteduhi pepohonan cemara.

Keberadaan puluhan kuda yang disewakan pada para pengunjung yang ingin mencoba berkuda pun menambah eksotis wisata pantai ini.

Sayangnya ketika Teras7.com berkunjung pada beberapa waktu yang lalu, pantai Batakan tidak seperti dahulu.

Kuda menjadi ikon pantai Batakan, kini hampir tak terlihat lagi kecuali beberapa ekor

Pantainya yang dulu ramai, kini agak sunyi dan penuh dengan sampah plastik dan batang kayu di sepanjang pantai mengesankan pantai ini seperti tidak terawat, bahkan tak ada lagi kuda-kuda yang disewakan pada pengunjung.

Baca juga :

TPA Bongkang Penuh, Pemerintah Rancang Lokasi Pembuangan Baru di Selatan Tabalong

Dua PAW Kades Resmi Dilantik, Bupati Tabalong: Ini Amanah Besar!

Warga Keluhkan Truk Sampah yang Melintas di Jalan Pramuka Pembina 4

Bahkan ada pengalaman tak mengenakkan terjadi ketika berkunjung, di gerbang masuk menuju pantai ada beberapa orang yang mengaku petugas jaga dan meminta bayaran masuk sebesar 5.000 rupiah perorang.

Ketika disodorkan uang sebesar 20.000 rupiah, justru hanya memberikan kembalian 10.000 rupiah, hal ini Teras7.com pertanyakan lagi.

“Tadi saya bilang 10.000,” ujarnya orang yang mengaku penjaga tadi.

Gerbang menuju pantai Batakan dijaga beberapa orang yang melakukan pungutan liar pada pengunjung yang datang

Pungutan liar (Pungli) ini juga dialami pengunjung pantai yang lain, Azid (28) warga Pleihari yang berliburan di pantai ini.

“Sama, di gerbang tadi juga ada yang berjaga dan meminta 30.000 karena kami bermobil. Saat saya tanyakan mana karcisnya, ia tidak bisa menjawab dan membiarkan kami lewat tanpa membayar,” kata Azid.

Azid melanjutkan, ini kali pertama ia ke pantai Batakan untuk berlibur setelah sekian lama tidak berkunjung ke pantai ini.

“Biasanya saya ke pantai Cemara atau Asam-Asam. Jujur saja pantai ini kurang kebersihannya, banyak sampah dan terkesan tidak terawat. Jadi kurang peminatnya. Saya sendiri ke sini karena jaraknya yang cukup dekat dari Pleihari.

Azid (28) warga Pleihari yang sedang berlibur ke Pantai Batakan

Ia berharap agar pemerintah memperhatikan keberadaan objek wisata ini, karena pantai ini tidak seperti zaman dahulu yang lebih bersih dan terawat.

“Selain kebersihkan juga harusnya di bangun permainan untuk anak-anak agar pengunjungnya tambah banyak. Pantai ini lebih dekat dari Kota Pleihari, jadi bagusnya dirawat supaya banyak yang datang. Masalah pungli juga harus jadi perhatian pemerintah juga,” tambahnya.

Kepala Desa Batakan, Arsani saat dikonfirmasi mengenai kebersihan pantai dan pungutan liar, Ia membenarkan komentar pengunjung yang datang mengenai hal tersebut.

“Memang dua masalah tersebut menurut kami menjadi alasan kenapa pantai ini menjadi sepi dan kotor dibandingkan zaman dahulu,” ujar Pria yang sudah menjabat sebagai Kepala Desa selama setahun ini.

Kepala Desa Batakan, Arsani

Ia menerangkan bahwa pembinaan pantai ini berada langsung dibawah Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, sehingga pihaknya tidak dapat mengelola pantai ini.

“Pantai ini aset daerah, bukan aset desa. Jadi kami tidak bisa mengelolanya karena langsung dibawah Dinas Pariwisata. Kalau berada di bawah desa bisa kami kelola dengan swadaya masyarakat seperti membersihkan sampah dan sebagainya,” ucapnya.

Karena itu ujarnya, pihaknya hanya berharap agar pemerintah bisa membina pantai ini lebih baik dari sebelumnya dan bisa melibatkan masyarakat sekitar, karena keberadaan wisata pantai Batakan ini juga mempengaruhi ekonomi warganya.

Mengenai masalah pungutan liar yang terjadi, Arsani menjelaskan pungutan liar di depan gerbang masuk sudah terjadi sejak lama dan ia sendiri tidak mampu menghentikan.

Bahkan oknum yang melakukan pungli sampai membuat karcis palsu. (Atas karcis asli, bawah karcis palsu).

“Pungutan liar itu dilakukan oknum warga Batakan. Saya sendiri sudah sering menegur, tapi tidak dihiraukan. Bahkan oknum tersebut sempat ingin diamankan pihak yang berwajib, tapi yang bersangkutan bisa menghindar. Kalau situasi aman, oknum tersebut kembali lagi mengulangi perbuatannya,” ceritanya.

Ia menambahkan, biaya masuk ke pantai Batakan ini sebesar 3.000 rupiah perorang dengan bukti karcis dan uangnya disetorkan langung ke Dinas Pariwisata.

“Jadi kalau ada yang lebih dari 3.000 rupiah itu pungutan liar, apalagi tidak ada karcisnya. Kalau disini ada karcisnya dan ada petugas dari Dinas Pariwisata langsung yang menanganinya. Memang oknum yang melakukan pungutan liar di tempat kami ini sempat berani membikin karcis palsu untuk mengelabui pengunjung,” ungkapnya.

Ia meminta agar Pemerintah Daerah dan pihak berwajib dapat menangani oknum warga Batakan yang melakukan pungli dan merugikan masyarakatnya ini.

“Oknum yang melakukan pungli ini tidak pernah berganti, masyarakat sini memanggilnya Oneng. Semoga pemerintah dan pihak berwajib dapat memberi efek jera pada si oknum agar tidak melakukan pungutan liar lagi,” harapnya.

You Might Also Like

TPA Bongkang Penuh, Pemerintah Rancang Lokasi Pembuangan Baru di Selatan Tabalong

Dua PAW Kades Resmi Dilantik, Bupati Tabalong: Ini Amanah Besar!

Warga Keluhkan Truk Sampah yang Melintas di Jalan Pramuka Pembina 4

Banjarmasin Darurat Sampah! Hj Ananda Targetkan TPS Ilegal Bersih Dalam 2 Hari

Bisa Jadi Sumber Manfaat, Sekolah di Kalsel Diminta Kelola Sampah Mandiri

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Print
What do you think?
Love0
Cry0
Sad0
Happy0
Angry0
Surprise0
2 Reviews 2 Reviews

Leave a review Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Populer Bulan Ini

TNI-POLRI dan Forkopimda Kotabaru Mantapkan Sinergitas untuk Keamanan dan Pelayanan Masyarakat
29 Maret 2025, 11.41
Sadis! Pembunuhan Jurnalis Juwita Diduga Sudah Direncanakan Pelaku J Oknum TNI AL
29 Maret 2025, 16.26
‘Kami’ Bertanya! Kenapa Juwita?
25 Maret 2025, 07.00
PT SSC Kembangkan Budidaya Ikan Bioflok di Desa Binaan
18 Maret 2025, 19.51
Pendidikan Bintara TNI AD 2024 di Rindam Mulawarman Ditutup, 354 Prajurit Resmi Dilantik!
27 Maret 2025, 21.28
Teras7.comTeras7.com
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
Selamat Datang!

Masuk ke akun

Register Lost your password?