TERAS7.COM – Percaturan politik menjelang Pilwali 2020 Kota Banjarbaru semakin marak. Pasalnya, bukan hanya didominasi oleh duet petahana, Nadjmi-Jaya dan kolaborasi Ketua DPW PPP Kalsel dengan Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarbaru, Aditya-Iwansyah. Sekda Tapin, Masyaraniansyah juga ikut meramaikan Pilwali 2020 Kota Banjarbaru. Hal tersebut diketahui pada hari Jum’at (6/9) Masyaraniansyah mengutus stafnya untuk mengambil formulir pendaftaran bakal calon (balon) Walikota Banjarbaru di PDIP Banjarbaru.
Hingga sejak itu, DPC PDIP Banjarbaru telah mengantongi lima nama yang mengambil formulir di markas Banteng Moncong Putih, yakni Nadjmi-Jaya, Aditya-Iwansyah, dan Masyaranaiansyah. Namun, di detik-detik akhir pengambilan formulir di PDIP Banjarbaru, ada orang yang melakukan manuver untuk ikut meramaikan pesta demokrasi di kota ‘Idaman’ ini, yakni Sekjen Parlemen Jalanan, Eddy Saifudin.
Minggu siang (15/9) Eddy menyambangi kantor DPC PDIP Banjarbaru yang disambut langsung oleh Ketua DPC PDIP Banjarbaru, Wartono. Eddy yang masih merahasiakan siapa pendampingnya tersebut, setibanya di ruangan pendaftaran, ia lantas mengambil formulir pendaftaran yang diserahkan langsung oleh Wartono.
Eddy mengatakan bahwa tujuan awalnya dan yang utama adalah melamar di PDI Perjuangan. Hal demikian berdasarkan dua alasan, yakni alasan pragmatis dan alasan ideologis.
“Alasan pragmatisnya, karena PDIP adalah partai pemenang pemilu dan sebagai partai pemerintah. Adapun alasan ideologisnya bahwa PDIP merupakan partai wong cilik yang selalu berjuang membela rakyat-rakyat kecil, hal itu sangat sesuai dengan hati nurani saya sebagai seorang pemerhati masyarakat,” kata Eddy.
Ketika disinggung oleh awak media tentang pasangannya, Eddy masih merahasiakan siapa yang bakal menemaninya nanti. Terkait alasan pencalonannya di Pilwali 2020 Kita Banjarbaru, Eddy menerangkan bahwa ia merupakan putera daerah Kota Banjarbaru yang lahir, besar, dan beraktivitas di kota yang berjuluk ‘Idaman’ ini. “Dan saya selalu ikut memperjuangkan warga-warga Banjarbaru, dalam hal ini masyarakat petani, pedagang, dan sebagainya,” tambah Eddy.
Masuknya Eddy dalam bursa pencalonan Pilwali Kota Idaman di antara ‘Dua Figur Besar’ yang telah disebutkan, dimaknai Eddy sebagai sebuah ketertarikannya untuk menantang mereka.
“Modal yang saya bawa adalah keyakinan diri saya, makanya saya memilih partai utama di PDI Perjuangan, karena sesuai dengan hati nurani saya,” terang Eddy.
Masih di tempat yang sama, Ketua DPC PDIP Banjarbaru, Wartono menyampaikan hingga hari terakhir pendaftaran (15/9) ada enam nama yang sudah mengambil formulir. Yaitu pasangan Aditya-Iwansyah, duet petahana Nadjmi-Jaya, Sekda Tapin Masyaraniansyah lewar stafnya A Gafar Aswiyanto dan Eddy Saifudin. Kemudian prosesnya selanjutnya, kata Wartono, adalah menunggu hingga tanggal 20 September mendatang, bahwa para calon mengembalikan formulirnya.
“Tanggal 21 nanti akan kami kirim ke DPD PDIP Kalsel dan insyaallah tanggal 22 September dari DPD PDIP Kalsel bisa memetakan calon-calon yang sudah mengambil formulir, dan sesuai jadwal DPD PDIP Kalsel akan mengantarkan formulir itu ke DPP PDIP tanggal 23 September. Nanti kita tunggu mekanisme dari DPP, siapa yang direkomendasikan oleh DPP, kami DPC PDIP Banjarbaru berkewajiban atau wajib membantu memenangkan calon yang direkomendasikan oleh DPP PDIP,” pungkasnya.