TERAS7.COM – Pemkab Banjar yang diwakili Sekda Banjar, HM. Hilman menerima hibah jembatan Keliling Benteng dan Lobang Baru dari Pemerintah Pusat pada Rabu (2/6/2021).
Hibah infrastruktur ini diserahkan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan Syauqi Kamal dan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Kalimantan Selatan Tito Purnomo Ramadhani saat penandatanganan berita acara serah terima dan naskah perjanjian hibah Jembatan Keliling Benteng dan Lobang Baru Kabupaten Banjar di Aula Barakat, Kantor Bupati Banjar, Martapura.
HM. Hilman mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasih atas hibah jembatan Keliling Benteng dan Lobang Baru yang merupakan akses satu-satunya.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya Pemerintah Pusat hadir langsung untuk Masyarakat Kabupaten Banjar pada level desa untuk mengatasi masalah infrastruktur terkait dengan aksesibilitas di wilayah Kabupaten Banjar,” ungkapnya.
Kabupaten Banjar sendiri lanjut Hilman merupakan daerah yang dilintasi oleh banyak sungai, baik itu sungai besar dan sungai kecil di 154 desa dari 290 desa/kelurahan.
“Yang mana masyarakat sangat membutuhkan keberadaan jembatan tersebut untuk mendukung kelancaran arus barang dan jasa untuk pertumbuhan ekonomi dan kegiatan kemasyarakatan,” ujarnya.
Jembatan yang dihibahkan sendiri adalah Jembatan Keliling Benteng berada di Desa Keliling Benteng Ulu Kecamatan Martapura Barat, sedangkan Jembatan Lobang Baru berada di Desa Lobang Baru Kecamatan Pengaron.
Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan, Syauqi Kamal menjelaskan kedua jembatan tersebut asetnya bernilai 13 miliar rupiah lebih.
“Jembatan yang kami serahkan ini satu di Desa Keliling Benteng Ulu dan Desa Lobang Baru Kabupaten Banjar, jembatannya itu jenis jembatan gantung pejalan kaki kelas II, agak kaku jembatannya ini lebih stabil kalau dilintasi, panjangnya 60 meter, lebarnya sekitar 1,8 meter,” jelasnya.
Dengan dihibahkannya jembatan Keliling Benteng dan Lobang Baru ini, Syauqi Kamal berpesan agar jembatan ini dipelihara dengan baik, karena berbahan baja, masalah yang sering dihadapi adalah bautnya cepat longgar akibat getaran.
“Kalau karat agak kurang karena bukan daerah laut tapi tetap menjadi perhatian juga. Design sudah diperhitungkan dengan baik supaya kecil kemungkinan tergerus oleh banjir,” tambahnya.