Dengan berselancar di website kami, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi kami.
Accept
Teras7.comTeras7.com
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Search
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Reading: Pengrajin Panting di Kabupaten Banjar Ini Mengeluh Tak Dapat Perhatian Pemerintah
Share
Sign In
Notification Show More
Aa
Teras7.comTeras7.com
Aa
Search
  • Indeks Berita
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Budaya
  • Opini
  • Education
  • Ekonomi
  • Video
  • Berita Umum
  • Environment
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Kilas Balik
  • Kuliner
  • Layanan Publik
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Religi
  • Sosial
  • Teknologi
  • Travel
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Pengrajin Panting di Kabupaten Banjar Ini Mengeluh Tak Dapat Perhatian Pemerintah

Muhammad Ariandi
Muhammad Ariandi 22 November 2021, 14.15
Share
Busairi (kiri) dan Sahipan (kanan) saat menceritakan pahitnya perhatian dari pemerintah setempat terhadap pengrajin Panting seperti dirinya. (Foto : Ariandi)
SHARE

TERAS7.COM – Pemuda pengrajin alat musik tradisional Panting di Desa Takuti Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar ini merasa tidak ada perhatian dari pemerintah setempat.

Padahal, pemuda bernama Busairi ini sudah berusaha mempertahankan dan melestarikan alat musik tradisional asal Kalimantan Selatan tersebut agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.

Busairi bisa dikatakan merupakan satu-satunya pengrajin alat musik tradisional Panting di Kabupaten Banjar yang masih aktif hingga saat ini.

“Dijenguk pemerintah kesini saja tidak ada, saya senggol melalui instagram, sudah saya tag Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, tetap tidak ada tanggapan seperti acuh tak acuh,” ungkap Busairi. Senin (22/11/2021).

Busairi berharap pemerintah Kabupaten Banjar melalui instansi terkait bisa memberikan apresiasi dan perhatian kepada pengrajin alat musik Panting seperti dirinya dan pengrajin lainnya.

Baca juga :

Incar Nilai A, Pemkab Banjar Genjot Penguatan SAKIP 2025

Cair! 15 Keluarga di Sungai Rangas Terima BLT Dana Desa

Wartawan Kabupaten Banjar Bantu Pemerintah Salurkan Bantuan Logistik Banjir di Desa Limamar

Alat Musik Panting dan Sape hasil karya Busairi. (Foto: Ariandi)

“Setidaknya ada perhatian pemerintah dalam melihat kondisi pengrajin alat musik panting seperti kami ini, karena sudah jarang ditemui yang mau tetap meneruskan budaya dan tetap melestarikan alat musik asli daerah Banjar di era jaman sekarang ini,” harapnya.

Lebih jauh ia menceritakan, pandemi Covid-19 saat ini sangat berdampak terhadap dirinya sebagai pengrajin, yang mana ia hanya mampu menjual 5 buah Panting per bulannya.

Bahkan, pemuda 23 tahun ini mengaku harus banting setir membuat kerajinan dari kayu sisa pembuatan Panting demi mendapatkan pendapatan berlebih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga sehari-hari.

Masih kata Busairi, alat musik Panting yang ia produksi ini dibuat dengan cara manual atau masih menggunakan cara tradisional menggunakan tangan langsung.

“Kita membuat alat musik Panting ini masih tradisional hanya menggunakan alat seadanya seperti kapak, pahat, palu dan alat seadanya,”jelasnya.

Busairi juga menerangkan kendala yang dialami dalam memproduksi sebuah panting saat ini adalah bahan baku kayu yang sekarang sulit didapatkan.

“Sekarang bahan baku kayu yang semakin sulit didapatkan karena hanya pohon-pohon tertentu saja yang bisa dijadikan bahan baku membuat panting,” tandasnya.

Busairi sendiri sudah menggeluti pembuatan alat musik Panting ini selama 4 tahun terakhir, manis dan pahit dalam menjual pun sudah ia rasakan.

Awal mula dirinya berkeinginan membuat Panting ini pun berawal dari kegelisahannya karena melihat generasi muda saat ini masih banyak belum mengenal apa itu alat musik Panting.

Sehingga mulai dari situ lah tercetus keinginan Busairi untuk membuat alat musik Panting, dan ia namankan Panting Banua Tunggul Dara.

You Might Also Like

Incar Nilai A, Pemkab Banjar Genjot Penguatan SAKIP 2025

Cair! 15 Keluarga di Sungai Rangas Terima BLT Dana Desa

Wartawan Kabupaten Banjar Bantu Pemerintah Salurkan Bantuan Logistik Banjir di Desa Limamar

Lagi Kebanjiran, Warga Bincau Malah Temui Ular Kobra di Tumpukan Baju

Banjir Bikin “Belancat”, Dinkes Kabupaten Banjar Akan Bagikan Salep dan Obat-obatan ke Warga

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Print
What do you think?
Love0
Cry0
Sad0
Happy0
Angry0
Surprise0
Leave a review Leave a review

Leave a review Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Populer Bulan Ini

TNI-POLRI dan Forkopimda Kotabaru Mantapkan Sinergitas untuk Keamanan dan Pelayanan Masyarakat
29 Maret 2025, 11.41
Untuk ‘Matikan Mesin’ Diduga Ketua GMPD Minta Bayaran 500 Juta!
17 April 2025, 23.50
Sadis! Pembunuhan Jurnalis Juwita Diduga Sudah Direncanakan Pelaku J Oknum TNI AL
29 Maret 2025, 16.26
‘Kami’ Bertanya! Kenapa Juwita?
25 Maret 2025, 07.00
Pendidikan Bintara TNI AD 2024 di Rindam Mulawarman Ditutup, 354 Prajurit Resmi Dilantik!
27 Maret 2025, 21.28
Teras7.comTeras7.com
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
Selamat Datang!

Masuk ke akun

Register Lost your password?