TERAS7.COM – Belakangan ini, beragam event sudah mulai masif diselenggarakan di Kota Banjarbaru, tentunya hal ini berkaitan dengan volume sampah sehabis acara berlangsung.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru, Sirajoni mengatakan, meski belakangan ini banyak event dilangsungkan, tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap peningkatan volume sampah di daerah berjuluk Kota Idaman tersebut.
“Walaupun di Kota Banjarbaru banyak event, tapi untuk penambahan sampahnya tidak terlalu singnifikan, karena event ini juga bukan aktifitas yang menghasilkan sampah besar,” ujar Sirajoni. Kamis (15/12/2022).
Sirajoni mengungkapkan, volume sampah sehabis event berlangsung, tidak sampai memenuhi 1 bak kontainer yang telah disediakan oleh DLH Kota Bamjarbaru.
“Paling kami taruh 1 bak kointainer tidak penuh dalam sehari, misal untuk sampah basah paling dikisaran 5 ton, sedangkan sampah kering itu 3 ton, jadi tidak terlalu signifikan juga untuk penambahan sampah di Kota Banjarbaru,” ungkapnya.
Malah menurutnya, peningkatakan volume sampah terjadi saat akhir pekan, hal ini berkaitan dengan Kota Banjarbaru yang notabenenya jadi perlintasan dan tujuan berlibur kebanyakan orang.
“Kota Banjarbaru ini raerah perlintasan, dan tujuan orang libur, jadi kenaikan volume sampah itu terjadi di hari Sabtu dan Minggu,” ucapnya.
Selain itu, kemungkinan besar menurutnya, peningkatkan sampah di Kota Banjarbaru pada akhir pekan diakibatkan oleh kegiatan gotong royong, dan pengunjung hotel yang relatif banyak.
Disamping itu, pekerja kantoran di Kota Banjarbaru, menurutnya juga kebanyakan berasal dari orang luar daerah, seperti kota tetangga Banjarmasin, sehingga turut menjadi pengaruh peningkatan volume sampah.
Sementara untuk per harinya, disebutkan Sirajoni, pihaknya dapat meraup sebanyak 130 hingga 135 ton sampah, yang mana menurutnya angka ini masih relatif normal jika dibanding jumlah penduduk di Kota Banjarbaru.
Untuk mengurangi jumlah volume sampah tersebut, Sirajoni mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah program, seperti Bank Sampah, Pusat Daur Ulang (PDU), Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R), serta kegiatan dari para pemulung.
Kemudian, salah seorang masyarakat Kota Banjarbaru, Azmi mengatakan, selain peran pemerintah, pengeolaan sampah juga harus dilakukan oleh masyarakatnya sendiri.
“Jangan hanya mengandalkan pemerintah dalam mengelola sampah, karena kesadaran masyarakat itu juga penting sekali dalam mengurangi volume sampah,” pungkasnya.