TERAS7.COM – Hujan intensitas tinggi di hulu Sungai Riam Kiwa yang berada di Kecamatan Sungai Pinang mengakibatkan terjadinya banjir pada Selasa (11/1/2022) kemarin.
Walau di bagian hulu sudah mulai surut, genangan air mulai turun ke bagian hilir seperti Kecamatan Mataraman hingga Kecamatan Martapura.
Tak hanya genangan air saja, luapan air juga membawa sampah seperti batang kayu pohon bambu yang hanyut.
Sialnya sampah tersebut tersangkut di beberapa jembatan yang berada di aliran Sungai Riam Kiwa dan Sungai Martapura yang permukaan airnya mengalami peningkatan.
Seperti Jembatan Pingaran yang berada di Desa Pingaran Ilir Kecamatan Astambul yang menjadi penghubung dengan Desa Astambul Seberang.
Jembatan berkonstruksi kayu ulin yang dibangun Pemerintah Kabupaten Banjar pada tahun 2005 tersebut mengalami kerusakan akibat tumpukan sampah tersebut.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Kabupaten Banjar M. Riza Dauly kepada awak media pada Jumat (14/1/2022) mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa penanganan.
“Beberapa penanganan sudah dilakukan, khususnya untuk jembatan yang ada di Desa Pingaran tersebut. Sudah 2 hari rekan-rekan kita dari Sumber Daya Air membersihkan sampah yang menumpuk,” ujarnya.
Saat ini telah dimobilisasi 20 orang dengan bantuan perahu dan alat seadanya untuk membersihkan sampah yang menumpuk tersebut.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian Dan Pengembangan ini juga memberikan himbauan kepada masyarakat sekitar.
“Agar warga berhati-hati saat melewati jembatan tersebut, karena konstruksi dan kekuatan jembatan sudah menurun. Untuk kendaraan roda dua dan membawa muatan diharapkan bisa mencari jalan alternatif lain. Kalau pejalan kaki masih bisa digunakan, tapi tetap hati-hati,” pesannya.
Riza Dauly mengungkapkan jembatan tersebut sudah 4 kali mengalami penumpukan sampah tersebut, diantaranya terjadi saat bencana banjir awal tahun 2021 yang lalu,” terangnya.
Ke depan lanjutnya akan dilakukan perbaikan hingga kemungkinan untuk menggantikan jembatan tersebut sesuai dengan ketersediaan anggaran.
“Untuk perbaikan insya Allah nanti tim dari Bina Marga akan melakukan inspeksi dan penilaian. Mudhaan nanti bisa digantikan sesuai dengan anggaran tahun ini,” jelasnya.
Mengenai konstruksi jembatan pengganti kata Riza Dauly, apakah tetap dibangun dengan konstruksi permanen atau jembatan gantung, tergantung dengan kebutuhan serta perhitungan lalu lintas dan muatan yang biasa dibawa masyarakat.