Ancaman pemblokiran yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI atas salah satu situs penyedia streaming film gratis, Indoxxi karena masalah pembajakan berujung pada pengumuman yang cukup mengejutkan netizen.
Melalui situsnya saat diakses Teras7.com pada Selasa (24/12), Admin Indoxxi mengumumkan akan menghentikan seluruh penayangan film mulai 1 Januani 2020 di situs yang berulang kali diblokir oleh pemerintah ini.
“Sangat berat tapi harus dilakukan, terima kasih kepada seluruh penonton setia kami, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2020 kami akan menghentikan penayangan film di website ini demi mendukung dan memajukan industri kreatif tanah air, semoga ke depannya akan menjadi lebih baik. Salam, INDOXXI” tulisnya.
Tutupnya situs penyedia streaming film gratis ini pun memancing komentar dari pecinta film di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Banjar, salah satunya adalah Andith Ananta Akbar (18).

Menurutnya penghapusan situs Indoxxi tersebut akan mengecewakan banyak orang, karena ada beberapa faktor kenapa orang makai layanan yang disediakan Indoxxi.
“Pertama terkadang film yang diputar di bioskop itu tayang hanya beberapa waktu sehingga mereka yang tertinggal penayangan film di bioskop lebih memilih menunggu streaming-nya di Indoxxi. Sementara yang kedua, tidak seluruh bioskop ada di seluruh daerah di Indonesia, jadi banyak orang menggunakan Indoxxi sebagai alternatif menonton film,” ungkapnya.
Mahasiswa yang sedang berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini menginginkan agar pemerintah memberikan alternatif bagi masyarakat mengenai masalah ini.
“Harusnya pemerintah memberikan alternatif untuk hal ini, misalnya Kemenkominfo harus membuat situs streaming yang resmi dan jelas, karena apabila pemerintah yang membuat maka otomatis masyarakat menganggap pemerintah punya niat baik untuk menyediakan hiburan bagi masyarakat,” jelas Andith.
Selain itu jika pemerintah menyediakan situs streaming yang resmi, berarti pemerintah bertanggung jawab atas tindakannya dalam memblokir atau menghapus situs Indoxxi.
“Walau kemungkinan kecil bisa terjadi, setidaknya pemerintah harus melakukan usaha agar tidak terjadinya stigma negatif dari masyarakat atas tindakan pemblokiran tersebut,” harap Andith.

Sementara pecinta film yang lain, Muhammad Nashir juga mengakui ia merasa terbantu atas kehadiran situs layanan streaming film gratis, karena menurutnya ada beberapa film yang bagus namun tidak tayang di bioskop bisa ditemukan di situs tersebut.
“Tapi disisi lain pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga wajar melakukan pemblokiran, karena banyak juga pemilik hak cipta yang merasa karyanya disalahgunakan oleh situs tersebut,” ujarnya.
Pemuda yang bekerja salah satu Guru di Pesantren Hidayatullah Martapura ini menanggapi biasa saja atas tutupnya situs penyedia layanan streaming film gratis tersebut.
“Karena sebagai penyuka Film tentunya harus ada pengorbanan dalam menonton sebuah film misalnya membeli beli dvd original atau menontin di Bioskop,” pungkas Nashir.
Pengumuman berhentinya Indoxxi menurutnya wajar-wajar saja, karena mereka merasa dirugikan dengan pemblokiran yang dilakukan oleh pemerintah.
“Mereka tentu merasa dirugikan dengan pemblokiran tersebut, karena kita mengetahui bahwa melalui situs tersebut lah mereka mendapatkan uang, terutama dengan adanya iklan yang terpampang di situs penyedia film tersebut,” kata Nashir.