Dengan berselancar di website kami, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi kami.
Accept
Teras7.comTeras7.com
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Search
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Reading: Target 95 Persen Siswa Tiap Sekolah Harus di Imunisasi Rubella Tuai Polemik
Share
Sign In
Notification Show More
Aa
Teras7.comTeras7.com
Aa
Search
  • Indeks Berita
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Budaya
  • Opini
  • Education
  • Ekonomi
  • Video
  • Berita Umum
  • Environment
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Kilas Balik
  • Kuliner
  • Layanan Publik
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Religi
  • Sosial
  • Teknologi
  • Travel
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Target 95 Persen Siswa Tiap Sekolah Harus di Imunisasi Rubella Tuai Polemik

Tim Redaksi
Tim Redaksi 27 Oktober 2018, 14.35
Share
Target 95 % siswa tiap sekolah di imunisasi Rubella menuai tanda tanya
SHARE

TERAS7.COM – Pemberian imunisasi Measles dan Rubella (MR) di SDN 3 Kemuning Banjarbaru baru terealisasi sekitar 80 persen dari target 313 anak.

Hal itu karena ada sebagian siswa yang tidak melaksanakan imunisasi MR disebabkan belum mendapatkan izin dari orangtua mereka.

Suriadi, salah satu orangtua siswa di SDN 3 Kemuning, Banjarbaru, kepada wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com mengaku masih belum memberikan izin kepada anaknya untuk mengikuti imunisasi MR.

“Sebenarnya kita sangat mendukung penuh apa yang dihimbaukan Walikota tentang pemberian imunisasi MR ini, namun saya merasa belum tepat saja anak saya di imunisasi rubella,” kata Suriadi.

Imunisasi Rubella masih menuai pro kontra

Lebih lanjut ia mengungkapkan secara pribadi bukan sebagai perwakilan orangtua dari murid-murid lainnya, meskipun yang belum melaksanakan imunisasi MR masih banyak.

Baca juga :

Banjarbaru Luncurkan Pekan Imunisasi Dunia 2025, Langkah Cegah Penyakit Menular

Momen Hari Kesehatan Nasional ke-60, Begini Seruan Saidi Mansyur ke Masyarakat Kabupaten Banjar

Buka Rakoor Pokjanal Posyandu Kabupaten Banjar, Sekda Bicara Soal Insentif Kader

“InsyaAllah, semoga di kesempatan yang akan datang bisa untuk mengikutinya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 3 Kemuning Banjarbaru Dalinah Noviranti, S.Pd, M.Pd mengaku, bahwa dari pihaknya tidak ada unsur memaksa agar mereka melaksanakan imunisasi MR.

“Kami hanya menyampaikan himbauan saja, agar anak-anak melaksanakan imunisasi MR, kalau mereka tidak setuju, dikarenakan tidak sesuai dengan keyakinan atau faktor lainnya, silahkan,” ucapnya.

Dalinah juga menambahkan, bagi orangtua murid yang tidak ingin anaknya diberikan imunisasi MR, maka pihak sekolah memberikan Surat Pernyataan Tidak Setuju Imunisasi Campak dan Rubella.

“Surat pernyataan tersebut sebagai dokumen untuk dasar melaporkan kepada instansi terkait ketika orangtua siswa tidak memberi izin untuk imunisasi,” pungkasnya.

Adanya target pencapaian imunisasi sebanyak 95 persen menimbulkan pertanyaan

Sementara itu, salah satu pengamat sosial banua, Supiansyah, SH, MH menyatakan, surat edaran atau himbauan dari Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani benar saja, tidak ada kalimat yang salah.

Namun yang menurutnya menjadi pertanyaan adalah, poin – poin yang tertulis ada target yang dibebankan minimal 95 % siswa bagi setiap sekolah harus di imunisasi.

Tiap sekolah di Kota Banjarbaru ditargetkan 95 % siswanya di imunisasi Rubella

“Kalau ada target berarti ada tekanan untuk merealisasikannya, ada target berarti ada penilaian kan, nah kalau target tidak tercapai, terus apa? Sekolah dapat penilaian negatif? Kan bukan salah mereka? Salah Orang tua? Kan orang tua punya keyakinan yang harus di hormati, apalagi ini berkaitan dengan prinsip dan keyakinan hukum agama yang mereka pegang,” tegas Supiansyah.

Himbauan dengan target yang di berikan, menurut Supiansyah sudah tidak lagi menjadi himbauan, lebih baik di jadikan peraturan saja.

“Ini kan soal keyakinan agama, ada yang menganggap ini halal, ada juga yang bersikukuh itu haram, karena mengandung unsur yang berasal dari babi, harus di hormati, karena sekali lagi, ini soal keyakinan hukum agama,” pungkasnya.

You Might Also Like

Banjarbaru Luncurkan Pekan Imunisasi Dunia 2025, Langkah Cegah Penyakit Menular

Momen Hari Kesehatan Nasional ke-60, Begini Seruan Saidi Mansyur ke Masyarakat Kabupaten Banjar

Buka Rakoor Pokjanal Posyandu Kabupaten Banjar, Sekda Bicara Soal Insentif Kader

Tera Ulang, Pemkab Banjar Pastikan Seluruh Alat Ukur Kesehatan Sudah Akurat

Lomba Posyandu Digelar di Desa Balida Balangan, Ajang Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Print
What do you think?
Love0
Cry0
Sad0
Happy0
Angry0
Surprise0
1 Review 1 Review

Leave a review Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Populer Bulan Ini

TNI-POLRI dan Forkopimda Kotabaru Mantapkan Sinergitas untuk Keamanan dan Pelayanan Masyarakat
29 Maret 2025, 11.41
Sadis! Pembunuhan Jurnalis Juwita Diduga Sudah Direncanakan Pelaku J Oknum TNI AL
29 Maret 2025, 16.26
‘Kami’ Bertanya! Kenapa Juwita?
25 Maret 2025, 07.00
PT SSC Kembangkan Budidaya Ikan Bioflok di Desa Binaan
18 Maret 2025, 19.51
Pendidikan Bintara TNI AD 2024 di Rindam Mulawarman Ditutup, 354 Prajurit Resmi Dilantik!
27 Maret 2025, 21.28
Teras7.comTeras7.com
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
Selamat Datang!

Masuk ke akun

Register Lost your password?