TERAS7.COM – Tim gabungan melakukan evakuasi terhadap kapal yang membawa Pekerja Migran Illegal (PMI) tenggelam di Selat Malaka di perairan Tanjung Api, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
PS Kasat Polairud Polres Asahan Iptu F. Panjaitan mengatakan, diduga kapal pembawa PMI mengalami kebocoran besar pada dek kapal dan pompa pengisap air mengalami kerusakan.
“Dari keterangan para ABK dan para PMI, bahwa mereka berangkat dari Sei Sembilang pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2022 sekira pukul 21.30 Wib dan pada hari Jumat sekira pukul 05.30 Wib mereka tiba di Malaysia,” kata PS Kasat Polairud Polres Asahan Iptu F. Panjaitan melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (19/3/2022) malam.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, karena hari sudah terang dan khawatir ditangkap Polisi Malaysia, tekong Heri memutar balik kapalnya yang membawa PMI tersebut kembali ketengah laut untuk menunggu hari malam.
“Saat ditengah laut, tekong Heri menyadari bahwa kapal yang dia bawa mengalami kebocoran besar pada dek kapal tepatnya dibawah mesin dan pompa pengisap air merk Robin mengalami kerusakan (tidak bisa hidup) sehingga kapal mengalami tenggelam,” ungkapnya.
Mendapat informasi tersebut, tim gabungan bergerak dari pelabuhan Panton menuju laut Selat Malaka guna menemukan titik lokasi tenggelamnya kapal dengan melakukan penyisiran kepada para korban tenggelamnya kapal pembawa PMI tersebut.
“Pada pukul 13.00 Wib, petugas menemukan 3 kapal yang membawa penumpang dan benar ternyata ketiga kapal tersebut membawa para PMI, yang selamat berjumlah 59, dimana 2 orang sudah meninggal dunia dan ABK sebanyak 2 orang,” ucapnya.
Pasca menemukan para korban, tim gabungan membawa para korban ke pelabuhan Panton Bagan Asahan dan langsung berkoordinasi dengan pihak RSU Dr Tengku Mansyur Tanjung Balai terkait proses evakuasi mayat.
“Saat ini petugas juga telah berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polres Asahan guna evakuasi korban PMI yang selamat dan pengusutan lebih lanjut terhadap ABK kapal,” pungkasnya.