TERAS7.COM – Anggota Komisi IX DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa menyatakan dukungannya terhadap program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) yang digagas pemerintah.
Namun, wanita yang akrab disapa Neng Eem itu mengingatkan agar proses pendaftaran melalui aplikasi SatuSehat Mobile tidak menjadi kendala bagi masyarakat.
“Kami mengapresiasi program pemeriksaan kesehatan gratis yang mulai dilaksanakan bulan ini. Namun, kami juga mengingatkan agar pendaftaran melalui aplikasi SatuSehat Mobile tidak menyulitkan masyarakat, mengingat selama ini ada banyak keluhan terkait penggunaannya,” ujar Neng Eem dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (07/02/2025).
Menurutnya, aplikasi SatuSehat Mobile sering mengalami kendala teknis, seperti verifikasi akun yang sulit, ketidaksesuaian data dengan KTP, serta nomor telepon yang tidak dapat digunakan karena telah terdaftar sebelumnya. Selain itu, masyarakat juga menghadapi kesulitan dalam mengunduh sertifikat vaksinasi saat pandemi Covid-19.
“Kendala-kendala ini membuat banyak masyarakat enggan menggunakan aplikasi SatuSehat Mobile, karena mereka tidak dapat mendaftarkan akun dengan mudah,” tambah politisi dari Fraksi PKB tersebut.
Lebih lanjut, Neng Eem menekankan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis harus mencakup semua kategori usia dan jenis ppenyakit
Ia juga menyoroti pentingnya tenaga kesehatan yang kompeten serta peralatan medis yang memadai untuk memastikan kelancaran program ini.
“Pemeriksaan kesehatan gratis harus mudah diakses oleh masyarakat dan tidak menimbulkan kendala administratif yang dapat menghambat mereka mendapatkan layanan kesehatan,” tegasnya.
Selain itu, ia meminta pemerintah menyediakan mekanisme rujukan bagi pasien yang terdeteksi memiliki penyakit kronis, sehingga mereka dapat memperoleh penanganan medis lebih lanjut.
“Skrining kesehatan sangat penting untuk membantu masyarakat menjaga kesehatannya, mendeteksi penyakit lebih dini, dan mengurangi risiko kematian. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini serta pola hidup sehat,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses layanan kesehatan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 10.000 puskesmas dan 20.000 klinik swasta untuk melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis yang dimulai pada Februari 2025. Program ini mencakup bayi baru lahir (usia dua hari), balita (1-6 tahun), dewasa (18-59 tahun), serta lansia (60 tahun ke atas).
Salah satu keunikan program ini adalah pemberian pemeriksaan kesehatan gratis sebagai hadiah ulang tahun bagi masyarakat. Mereka yang berulang tahun berhak mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis dalam waktu maksimal 30 hari setelah tanggal ulang tahun, kecuali untuk bayi baru lahir yang harus diperiksa dalam waktu 24 jam setelah persalinan.
Pada tahap awal, pemerintah menargetkan sekitar 60 juta orang dapat menikmati manfaat dari program ini. Dalam lima tahun ke depan, cakupan program ini diharapkan meningkat hingga lebih dari 200 juta orang.
“Program skrining kesehatan gratis ini dijalankan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,” tutup Neng Eem.