TERAS7.COM – Sebelumnya pasien pertama yang tertular virus Covid-19 varian baru, Omicron sudah diumumkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang mana pasien pertama ini terdeteksi ada di Wisma Atlet, Jakarta.
Dilansir dari CNN Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pasien berinisial N merupakan petugas kebersihan di Wisma Atlet.
“Kami terima 10 Desember dan kami lihat ada 3 pekerja pembersih di Wisma atlet positif PCR, tapi positif Omicron 1 orang,” ujar Budi.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dr.Bayu Wahyudi meminta masyarakat untuk tetap waspada dan jangan panik atas masuknya Omicron di Tanah Air.
“Tapi kita tetap harus waspada dengan mencegah lebih baik dari mengobati,” ujar dr Bayu dilansir dari laman resmi mui.or.id, pada Rabu (22/12/2021).
Masih kata dr.Bayu, varian Omicron pastinya perlahan pasti menyebar di Tanah Air, karena sifat alamiah virus tersebut akan bermutasi.
“Hanya masalah waktu saja, karena secara alami virus umumnya mempunyai sifat akan bermutasi,” jelasnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan masyarakat untuk melakukan vasksinasi dan menghindari resiko penuluran sebagai antisipasi varian Omicron.
“Jangan ke daerah endemik, mencegah masuk ke Indonesia orang yang terpapar dan barang yang masuk harus disterilkan,” tambahnya.
Tak lupa, dr.Bayu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun secara benar atau dengan hands sanitizer.
Selain itu, kata Bayu, kondisi tubuh juga perlu dijaga dengan makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup, berolahraga, berjemur, dan mengonsumsi vitamin C,B, dan D.
Baginya, yang sangat penting untuk dilakukan ialah berdoa kepada Allah SWT agar tetap sehat dan bahagia, serta bersyukur atas segala nikmatnya.
“Harus yakin dengan berserah diri hanya pada Allah SWT, dan tetap yakin bahwa Allah SWT akan melindungi umatnya dari berbagai fitnah apapun juga, Aamiinn,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dr. Diauddin juga menyampaikan hal yang sama, menurutnya masyarakat harus tetap patuh dengan protokol kesehatan yang berlaku agar terhindar dari resiko penularan varian Omicron.
Meski saat inu beredar informasi yang menyebutkan bahwa Covid-19 Omicron penyebarannya lebih cepat, dr. Diauddin meminta masyarakat untuk tetap tidak panik.
Karena menurutnya, Omicron ini gejalanya ringan, sehingga tidak menimbulkan hal yang fatal seperti jenis Covid-19 Delta yang sudah pernah menyerang Indonesia sebelumnya.
“Insya Allah, walaupun tertular itu tidak sampai menimbulkan hal yang fatal, karena untungnya Omicron ini tidak seberbahaya Delta yang kita dapat serangan puncaknya pada Agustus lalu,” ucapnya.