TERAS7.COM – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Ekspose program terobosan Satu Kecamatan Satu Komoditas Pedesaan (Saketan Sakomsan), melalui dua progam inovasi Zona Ekonomi dan Bisnis Sentra Komoditi pedesaan (Zombi Sekosan), dan Kawasan Wisata Desa Terpadu (Kawai Datu).
Kegiatan atas inisiasi DPMD Provinsi Kalsel ini sebagai upaya mengangkatkan dan mendorong kreatifitas aparat pemerintah untuk melakukan inovasi-inovasi program pemerintah yang relevan dengan kondisi dan kemajuan zaman untuk menjawab segala tantangan.
Acara tersebut berlangsung pada Jum’at (19/03/2022) di kantor Dinas PMD Provinsi Kalsel, serta dihadiri oleh, Bapeda Provinsi Kalsel Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemerhati Pemberdayaan Masyarakat.
Dinas PMD Kabupaten HST tahun 2022 telah mencanangkan dan sedang melaksanakan tahapan sosialisasi terkait satu program terobosan dan dua program inovasi sebagaimana disebutkan, yang dalam kesempatan itu diwakili oleh Hasan Zidni menyampaikan, bahwa program yang dirancangnya itu bertujuan sebagai upaya meningkatkan kapasitas SDM Desa yg diharapkan tdk hanya menjadi objek pembangunan tetapi sekaligus subjek sesuai dengan prinsif pemberdayaan masyarakat. Disisi lain mendorong desa agar memiliki kemandirian dalam mengidentifikasi sumber daya desa, menjadi pemetaan potensi ekonomi yang pada nantinya diangkat sebagai produk unggulan desa (PRUDES) sehingga dari prudes ini dapat dijadikan suatu komoditi pedesaan yang bernilai komersial tinggi termasuk juga didalamnya potensi wisata pedesaan dan hal ini secara umum di wilayah Kalimantan belum terlaksana secara optimal.
“Dalam menjalankan program ini, kita harus berorientasi pada potensi apa yang ada di wilayah tersebut sehingga terarah, terukur, efektif, efisien, tepat sasaran, berdaya guna, dan berhasil guna. Langkah awal adalah dengan melakukan kajian dan gali potensi melalui survei studi kelayakan dan analisis kelayakan usaha terlebih dahulu, dan itu bisa dilakukan desa itu sendiri jika dibekali kemampuan dan pendampingan,” ucapnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa itu juga menjelaskan, bahwa tim surveyor itu terlebih dulu dilatih dan dibekali sebelum dibentuk.
“Langkah awal kita itu adalah mensosialisasikan program ini kepemerintahan desa, makanya kami sangat mengharapkan agar dukungan dan kerjasama segala pihak terlebih lagi kecamatan di HST ini selaku pembina kewilayahan desa untuk dapat memfasilitasi pertemuan antara PMD HST dengan para Kadesnya, karena pola yg diterapkan bottom up (aspirasi dari bawah atau masyarakat) mereka yang akan menjadi gerbang masuk inovasi yang kita rancang ini ke masyarakat dan desa,” tambah Hasan.