TERAS7.COM – Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas nelayan lokal dengan mengadakan program pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang bertujuan untuk memperoleh Sertifikat Kecakapan (SKK) 60 mil.
Program ini telah berlangsung di Makassar, diikuti oleh 85 nelayan, dan meski pelatihan selesai pada akhir Mei 2024 lalu, penyerahan sertifikat baru dilakukan pada pertengahan September 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Perizinan, Lomo Sabani, menjelaskan bahwa awalnya para nelayan diharuskan mengambil sertifikat secara langsung.
Namun, berkat kebijakan baru dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Diskan PPU kini dapat mewakili nelayan dalam proses pengambilan sertifikat.
“Kami ingin mengurangi beban nelayan agar tidak harus bolak-balik ke Balikpapan,” ujarnya, Selasa (01/10/2024).
Bagi Lomo, sertifikasi sangat penting ini untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan nelayan saat berlayar. Ia percaya bahwa kualitas nelayan yang lebih baik akan membantu mereka menghadapi berbagai tantangan di laut.
“Selama pelatihan, para peserta mendapatkan berbagai materi penting, termasuk keselamatan berlayar dan perizinan kapal,” jelasnya.
Lomo juga berkesempatan menjadi narasumber dan memberikan wawasan tentang jalur penangkapan ikan yang sesuai regulasi serta pentingnya pelestarian sumber daya perikanan.
Meskipun program ini telah dilaksanakan empat kali sejak tahun 2019, Lomo mengakui bahwa tantangan tetap ada. Pada diklat terakhir, sulit untuk menarik lebih banyak nelayan untuk berpartisipasi.
“Informasi tentang pelatihan hanya kami terima dua minggu sebelum pelaksanaan. Jika kami memiliki waktu lebih untuk sosialisasi, kemungkinan jumlah peserta bisa meningkat,” tuturnya.
Dengan langkah-langkah ini, Diskan PPU berkomitmen untuk mendukung nelayan dalam memperkuat keterampilan dan pengetahuan mereka, demi keberhasilan dan keselamatan dalam setiap perjalanan melaut.