TERAS7.COM – Tidak hanya sayur, Buah juga ditanam di Kampung sayur Laura (Landasan Ulin Utara), salah satunya mentimun yang lebih menjadi prioritas masyarakat kelurahan Laura.
Rustamaji, yang merupakan salah seorang petani yang sudah belasan tahun menjadi petani di kelurahan Landasan Ulin Utara ini, dan sudah banyak buah dan sayur yang pernah ia tanam termasuk mentimun.
Ia menjelaskan bahwa keuntungan menanam mentimun selain memiliki prospek yang menguntungkan juga dalam perawatan dan membudidayakan tanaman mentimun ini terbilang mudah dan gampang.
Kemudian ia menceritakan secara singkat cara untuk menanam mentimun, yang pertama dilakukan untuk menanam mentimun ini pengolahan tanah menggunung memanjang, Setelah selesai baru menanam benih mentimun di tanah yang sudah disiapkan tersebut dengan jarak tanam lebih kurang 0,5 meter, kemudian ditaburi pupuk organik.
“Untuk menanam tidak sulit, perawatannya juga mudah,” ucapnya saat ditemui Jum’at (30/10).
Untuk jenis bibit yang ia tanam yaitu mentimun Zatavy F1 yang merupakan bibit unggul yang tidak pahit yang tahan dengan virus, 1 Sampai 3 hari sudah mulai muncul tunas, 30 hingga 47 hari sudah siap panen.
Rustamaji, juga menyampaikan kalau mentimun yang ditanamnya ini biasanya sudah ada yang ngambil dan dijual kembali ke pasar wilayah Banjarbaru, ia menjelaskan kalau untuk harga tidak menentu tergantung dari hasil panen jika hasilnya melimpah maka harga akan anjok.
“Harga mentimun di pasaran mencapai Rp 4 ribu per kilogram, sedangkan pedagang mengambil di petani Rp 2.500 sampai Rp 3.000 per kilogram,” tungkasnya.
Sejauh ini juga belum ada perhatian khusus dari pemerintah untuk fokus ke budidaya mentimun ini, dan ia juga melakukan kegiatan menanam mentimun ini hanya seorang diri tanpa bergabung dengan kelompok tani.
Untuk jenis olahan mentimun banyak dijadikan campuran sayuran, rujak, hingga dibuat minuman segar yang terbuat dari bahan dasar mentimun.
“Kalo olahan biasanya bisa ditumis kalo orang jawa, bisa di lalap, atau rujak, dibuat minuman juga bisa,” pungkasnya.