TERAS7.COM – Pangeran Cevi Yusuf Isnendar resmi dinobatkan sebagai Raja Budaya Banjar Kalimantan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon. Penobatan berlangsung di Kraton Majapahit, Jakarta Timur, Selasa (06/05/2025).
Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, di antaranya eks Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, Wapres ke-6 Try Sutrisno, Gubernur Jakarta Pramono Anung, Anggota DPR RI Bambang Soesatyo, eks Menko Polhukam Mahfud MD, serta Dirut Agung Sedayu Group, Nono Soempono.
Dalam kesempatan itu, Menbud RI, Fadli Zon, mengapresiasi penobatan Sultan Cevi Yusuf Isnendar Al Banjari sebagai Raja Kebudayaan Banjar Kalimantan.
Fadli Zon menyebut, peran raja budaya sangat strategis dalam menggerakkan pemajuan budaya daerah.
“Raja budaya bukan sekadar simbol, tapi aktor utama dalam menjaga dan menghidupkan kekayaan budaya kita. Saya yakin Sultan Cevi Yusuf mampu membawa semangat baru bagi budaya Kalimantan,” ujar Fadli.
Ia juga menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam Astacita, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Eks Kepala BIN, Jendral (Purn) AM Hendropriyono menekankan pentingnya garis keturunan yang sah dan kemampuan nyata bagi para raja budaya. Ia mengkritik fenomena raja palsu yang hanya mencari keuntungan pribadi.
“Saya ingin meluruskan keturunan raja-raja di Nusantara yang memang pernah bertakhta. Jangan sampai ada yang mengaku-aku keturunan raja, padahal asal klaim dan kerjanya hanya mengirim proposal ke sana-sini. Kita harus memilih mereka yang benar-benar memiliki garis keturunan yang sah dan juga kemampuan yang mumpuni,” ujar Hendropriyono.
Ia menambahkan, penobatan raja budaya harus melalui proses seleksi oleh majelis tertinggi kebudayaan Nusantara, demi memastikan kualitas dan kapabilitas para penerus budaya.
“Kalau zaman dulu raja istrinya banyak, anaknya banyak. Tapi harus disaring, pilih yang terbaik,” tambahnya.
Acara ini juga bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-80 Hendropriyono. Ia menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para tokoh nasional dan duta besar dari berbagai negara.
“Saya bersyukur Chairul Tanjung hadir bersama istri, dan para dubes juga hampir semuanya datang. Ini jadi momen penting menunjukkan bahwa kita sudah punya peradaban jauh sebelum bangsa lain menemukan kita,” katanya.
Ditempat bersamaan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo mengapresiasi penobatan tersebut sebagai langkah strategis dalam pelestarian budaya lokal.
“Ini bukan sekadar acara seremonial, tapi simbol harapan bagi masyarakat Banjar dan Indonesia secara keseluruhan,” ujar Bamsoet.
Ia menilai penobatan ini akan berdampak positif terhadap penguatan identitas budaya, pengembangan pariwisata, pendidikan, hingga pembangunan daerah.
“Raja Budaya harus menjadi simbol persatuan dan identitas yang kuat. Ini penting untuk memperkuat rasa kebersamaan dan penghargaan terhadap warisan budaya,” tutupnya.