TERAS7.COM – Beberapa bulan lagi tahapan awal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banjar tahun 2020 akan segera dimulai.
Dalam pilkada kali ini diperkirakan 3 partai politik pemenang pileg 2019 di Kabupaten Banjar, yaitu Gerindra, Golkar dan Nasdem akan menjagokan calonnya masing-masing.
Namun karena tak ada satupun partai politik yang memenuhi jumlah kursi minimal 9 kursi di DPRD Banjar sehingga mengharuskan partai-partai tersebut untuk berkoalisi agar bisa mengusung pasangan calon Kepala Daerahnya.
Selain 3 partai dengan perolehan suara besar tersebut, ada 3 partai dengan perolehan suara menengah dan menguasai 4-5 kursi yang berpotensi untuk membentuk poros keempat, yaitu PPP, PKB dan Demokrat.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Banjar, Pribadi Heru Jaya saat ditemui Teras7.com di Gedung DPRD Banjar pada Senin (23/9) mengatakan dengan raihan 5 kursi dapat dipastikan PKB akan berkoalisi.
“Kita pasti berkoalisi, tapi masih berkembang hingga injury time nanti. Kita terbuka untuk menjadi bagian koalisi manapun, karena dibutuhkan 9 kursi agar bisa mengusung pasangan calon. Nanti kita lihat perkembangannya, juga format dan skema koalisi dengan partai lainnya,” ujarnya.
PKB pada prinsipnya ujarnya ingin Kabupaten Banjar dipimpin oleh Kepala Daerah terbaik, sehingga PKB juga akan melaksanakan penjaringan dari kader internal dan eksternal dari kalangan di luar pertai, termasuk tokoh-tokoh NU yang tersebar di perpolitikan lokal dan birokrasi.
“Untuk nama-nama yang akan kita usung masih kita lihat perkembangan nama-nama yang muncul di masyarakat dalam beberapa survei. Untuk penjaringan kita masih menunggu instruksi dari pusat,” katanya.
Selama ini PKB selalu mendukung calon yang menang dalam pilkada, sehingga Pribadi Heru Jaya berharap hal itu kembali terulang dan PKB kembali jadi pemenang di Pilkada mendatang.

Sementara Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Banjar, Akhmad Zacky Hafazie dalam kesempatan yang sama masih enggan menjabarkan langkah partainya dalam Pilkada mendatang.
“Kami mendapatkan instruksi dari DPP PPP agar DPC PPP di setiap Kabupaten untuk jangan bergerak dulu sebelum ada Juklak (Petunjuk Pelaksanaan). Jadi kami belum bisa memastikan mau kemana dalam Pilkada 2020,” terangnya.
Dunia politik masih cair dan dinamis, sehingga Akhmad Zacky Hafazie mengungkapkan masih mempelajari perhitungan politik dan kemungkinan keuntungan yang didapat PPP jika membangun koalisi dengan partai tertentu.
“Kita tunggu Juklak dari pusat, nanti setelah Juklak ada baru kami rapatkan di DPC, baru kita akan menentukan siapa yang akan diusung, kalau sekarang masih belum pasti,” ucap pria yang bakal menduduki kursi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjar ini.

Sedangkan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Banjar, Ismail Hasan saat dihubungi via percakapan Whatsapp memastikan pada prinsipnya Partai Demokrat yang memiliki 4 kursi di DPRD Banjar ingin berpartisipasi dalam Pilkada yang akan datang.
“Komunikasi dengan beberapa partai lain sudah dilakukan, baik itu terkait visi dan misi ke depan maupun siapa calonnya. Tapi baru komunikasi awal,” ungkapnya.
Partai Demokrat sendiri belum resmi mengusung nama, tapi ada beberapa kader yang coba digodok agar bisa maju dalam Pilkada.
“Semuanya masih cair, kami berharap kader kami maju sebagai calon Bupati, tapi tidak menutup kemungkinan akan bersama partai-partai yang raihan suaranya lebih besar dari Demokrat. Tentunya posisi calon Wakil Bupati yang jadi incaran,” jelas Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD Banjar ini.