TERAS7.COM – Proyek Tugu Nol Kilometer yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru sudah memasuki tahap proses pembangunan.
Hal itu bisa dilihat dari seng yang dipasang untuk menutupi sekeliling proyek pembangunan dengan anggaran Rp 1,75 miliar tersebut.
Pembangunan Tugu Nol Kilometer ini ternyata tak luput dari perhatian Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Nurkhalis Anshari.
“Kita sudah bahas, dan coba lakukan tukar pendapat terkait tugu nol tersebut,” ujar Khalis sapaan akrabnya. Minggu (30/07/2023).
Menurut Khalis, dengan status Banjarbaru sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, seyogyanya pembangunan Tugu Nol Kilometer itu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov), dengan menggunakan anggaran dari APBD Pemprov Kalsel.
Namun kata Khalis, dalam pembahasan bersama, pihak Pemerintah Kota Banjarbaru tetap bersikeras ingin membangun Tugu Nol Kilometer tersebut, dengan alasan merupakan bangunan simbolik dan tidak adanya titik nol yang dimiliki Kota Idaman tersebut.
“Memang beberapa kali saat pembahasan ada perdebatan karena berbeda pandangan terkait tugu nol ini,”ujarnya.
Secara pribadi, Khalis mengaku jika dirinya tidak setuju dengan proyek Tugu Nol Kilometer tersebut.
Karena ia meanggap, jika pembangunan Tugu Nol Kilometer di Kota Banjarbaru bukan merupakan sesuatu yang mendesak, khususnya bagi kebutuhan masyarakat.
Namun, karena sudah memasuki tahap pembangunan, Khalis meminta agar dalam pengerjaannya dapat melibatkan unsur-unsur tokoh masyarakat, para tokoh sejarah, dan forum RT/RW.
Hal ini menurut Khalis guna untuk merumuskan bangunan seperti apa yang diinginkan dari Tugu Nol Kilometer tersebut, mulai dari kebermanfaatan untuk masyarakat, kemudian filosofi bangunan tersebut agar menggambarkan sejarah Kota Banjarbaru.
“Saya berharap pemerintah Kota Banjarbaru benar-benar menggali dan mengkaji terkait sejarah kota Banjarbaru untuk tugu nol tersebut,”pungkasnya.