TERAS7.COM – Usai pawai ta’ruf yang diikuti ribuan orang dari 20 kafilah se Kabupaten Banjar, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke 43 Tingkat Kabupaten Banjar Tahun 2019 yang dilaksanakan di Kecamatan Tatah Makmur resmi dibuka pada rabu sore (27/3).
Akan tetap ada yang menarik saat pembukaan MTQ tingkat Kabupaten Banjar ini, Wakil Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur yang juga merupakan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Banjar terlihat kesal saat menyampaikan sambutan.
Pasalnya, ribuan orang kafilah yang sebelumnya sudah mengikuti pawai ta’ruf terlihat satu persatu meninggalkan tempat pembukaan MTQ ini hingga hanya tersisa kurang dari setengah yang mengikuti pawai.
“Sebenarnya kita ingin memberikan hadiah hiburan pada anggota kafilah yang mengikuti pawai tadi, sayangnya sudah banyak yang meninggalkan tempat pembukaan. Ini harus jadi catatan tersendiri bagi panitia,” ujar Saidi Mansyur yang terlihat kesal.
Bahkan ia sempat meminta agar para camat yang mendampingi kafilah agar memanggil kembali anggota kafilahnya agar kembali ke tempat pembukaan dan menyaksikan pembukaan.
“Ini jadi pertanggung jawaban para camat, harusnya jangan biarkan anggota kafilahnya bubar. Hal ini jangan sampai terjadi lagi saat penutupan nanti,” pinta Saidi Mansyur.
Walaupun terlihat kesal, ia tak lupa mengucapkan terima kasih pada panitia yang sudah bekerja maksimal untuk mempersiapkan pelaksanaan MTQ ini agar dapat berjalan lancar
Bupati Banjar, H. Khalillurrahman yang akrab disapa Guru Khalil saat membuka MTQ yang dilaksanakan pada tanggal 27 sampai 31 Maret 2019 ini mengatakan kegiatan ini bukan menjadi hal yang asing karena sudah rutin dilaksanakan tiap tahun.
“Kegiatan ini kita jadikan ajang untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah,” ucapnya.
Guru Khalil juga menekankan pada peserta MTQ agar tidak menjadikan even ini hanya sebagai ajang perlombaan untuk mendapatkan gelar juara dan hadiah saja.
“Tapi menjadi upaya kita untuk mengokohkan dan mewujudkan kecintaan kita pada Al Quran sebagai petunjuk jalan yang lurus dan pedoman hidup bagi muslim di muka bumi. Kita harus terangi rumah kita dengan Al Quran agar syiar islam semakin semarak dan tercipta masyarakat, terutama generasi muda yang cinta, gemar dan punya minat pada Al Quran agar tumbuh pemuda yang cerdas dan berakhlak,” ungkapnya.
Selain itu Guru Khalil juga menyindir kebiasaan masyarakat yang tidak lagi membaca Al Quran setiap sehabis magrib.
“Sekarang banyak yang lebih mementingkan untuk nonton tv dan sinetron. Semoga dengan adanya MTQ ini dapat mengembalikan kebiasaan masyarakat mengkaji Al Quran,” harapnya.