TERAS7.COM – Banjir yang melanda Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, selama sebulan terakhir telah menyebabkan 1.092 hektare lahan pertanian mengalami gagal panen, Senin (10/02/2025).
Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Bencana (P2B) Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Imelda Rosanty, mengungkapkan bahwa data tersebut masih dalam tahap verifikasi dan perhitungan lebih lanjut.
Menurutnya, data yang dihimpun berasal dari dua tahap pertanian, yaitu tahap semai dan tahap tanam, dalam periode Oktober 2024 hingga Maret 2025.
“Penghitungan lahan semai dilakukan dengan standar perhitungan, yaitu setiap 25 kilogram (kg) benih setara dengan 1 hektare lahan,” jelasnya.
Imelda menyebutkan bahwa sebanyak 15 kecamatan terdampak banjir, dengan tingkat kerusakan yang bervariasi, mulai dari puso (gagal panen total) hingga lahan yang masih dapat diselamatkan meski mengalami kerusakan.
“Astambul menjadi wilayah terdampak paling parah dengan 38.975 kg benih semai yang rusak serta 3 hektare lahan tanam yang mengalami kerusakan. Sementara itu, Kecamatan Cintapuri Darussalam mengalami puso terbesar, dengan 12.000 kg benih semai terdampak dari total 17.000 kg,” ujarnya.
Berdasarkan perhitungan, jika 25 kg benih setara dengan 1 hektare, maka total lahan pertanian yang terdampak di Kabupaten Banjar mencapai 4.162 hektare.
Sebagai langkah pemulihan, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar akan memberikan bantuan benih bagi para petani yang terdampak puso setelah proses pendataan selesai.
“Kami akan menyalurkan bantuan stimulan berupa benih bagi lahan-lahan yang mengalami puso,” tutupnya. (Seman)