TERAS7.COM – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan, H. M. Alpiya Rakhman, menutup rangkaian kegiatan resesnya dengan mengunjungi kampung halaman di Desa Sungai Danau, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi, salah satunya terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg yang menyebabkan lonjakan harga di tingkat pengecer. Warga mengeluhkan bahwa harga gas melon di pasaran sering kali melambung tinggi, bahkan mencapai Rp40.000 hingga Rp50.000 per tabung—jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Kelangkaan ini diduga disebabkan oleh distribusi yang tidak merata serta adanya praktik permainan harga oleh oknum tertentu. Selain itu, warga juga mengeluhkan bahwa pangkalan resmi kerap tidak menjual langsung kepada mereka, sehingga mereka terpaksa membeli dari pengecer dengan harga yang jauh lebih mahal.
Menanggapi hal ini, Alpiya Rakhman menegaskan bahwa persoalan tersebut menjadi perhatian serius karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat, khususnya keluarga prasejahtera dan pelaku usaha kecil.
“DPRD Kalsel akan segera mengagendakan rapat bersama dinas terkait, termasuk Dinas Perdagangan, Pertamina, serta aparat penegak hukum, untuk memperketat pengawasan distribusi gas elpiji,” ujarnya.
Alpiya juga menekankan bahwa jika diperlukan, mekanisme distribusi akan diperbaiki, misalnya dengan menerapkan sistem berbasis data yang lebih transparan atau memperketat pengawasan terhadap pangkalan dan pengecer nakal.
“Hal ini akan menjadi prioritas dalam rapat bersama dinas terkait. Saya berharap tidak ada kongkalikong antara pihak perusahaan, aparat hukum, serta pangkalan dan pengecer, karena banyak pangkalan yang tidak menjual langsung kepada masyarakat setempat,” tambahnya.
Kunjungan di Desa Sungai Danau ini menjadi penutup rangkaian reses Alpiya Rakhman di berbagai daerah. Ia berharap seluruh aspirasi yang telah dihimpun dapat segera ditindaklanjuti, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.