Puisi M. Amin Mustika Muda
Ia berdiri di depan cermin sembari mencari jawab atas pertanyaan yang menyerupai pisau tajam: apa kabar gaun pengantin? masih putih, kah, atau mulai pudar dan cuma menjadi angan?
Di depan cermin yang selalu bungkam itu, sebenarnya ia hanya ingin percaya bahwa suatu hari akan datang kepadanya, pujaan hati yang membawakan sekebun bunga dengan senyum yang tak lagi dibuat-buat.
Tetapi tiba-tiba, di cermin itu muncul sosok ia yang lain. Ia yang berbalut kain kafan sedang menunggu giliran bicara. Tetapi ia yang mengenakan gaun pengantin terlalu sibuk berlatih cara tersenyum tanpa menjatuhkan airmata.
Mereka bertiga berdiri dalam sunyi yang tak tentu makna. Ia yang masih hidup, ia yang sedang bermimpi, dan ia yang barangkali sudah selesai.
Mei 2025
M. AMIN MUSTIKA MUDA, Gemar membaca dan menulis fiksi serta puisi. Bermukim di Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Beberapa karyanya pernah terbit di media massa dan buku antologi. Menerbitkan buku puisi: Layang-layang Raksasa Sangkut di Atas Pohon Durian (Tahura Media 2016).