TERAS7.COM – Festival Bacatuk Dauh 2024 se-Kabupaten Banjar yang digelar oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga (Disbudporapar) Kabupaten Banjar sudah memasuki grand final, di Alun-Alun Ratu Zalecha, Selasa (26/03/2024).
Peserta yang mengikuti festival tersebut sebanyak 33 peserta yang seleksi menjadi 9 peserta di malam grand final hari ini.
Wakil Bupati Banjar Idrus Al-Habsyi mengatakan, dari 33 peserta menjadi 9 peserta masuk final, siapa yang menang jangan berbesar hati dan yang kalah jangan berkecil hati.
“Dari 33 peserta, 9 peserta masuk final, mudah-mudahan siapa yang menang jangan berbesar hati dan yang kalah jangan berkecil hati,” katanya.
Idrus Al-Habsyi melanjutkan, pihaknya mengadakan festival becatuk dauh agar tidak hilangnya budaya, walaupun pada zaman sekarang digantikan oleh sarimah tapi Kabupaten Banjar setiap tahun mengadakan.
“Kita mangadakan festival becatuk dauh agar budaya kita tidak hilang, walaupun pada zaman sekarang digantikan dengan sarimah, tetapi Kabupaten Banjar setiap tahun mengadakan,” ungkapnya.
Ia mengaharpkan, agar berjalan terus festival yang melestarikan budaya, serta satu-satunya di Kalimantan Selatan yang mengadakan festival becatuk dauh setiap tahunnya, dan kedepannya peserta yang mengikutin lebih banyak lagi.
“Mudah-mudahan festival becatuk dauh bejalan terus, kita satu-satunya di Kalsel yang mengadakan setiap tahunnya dan kedepannya yang mengikuti pesertanya lebih banyak lagi,” harapnya.
Ditempat yang sama Kepala Disbudporapar Kabupaten Banjar Irwan Jaya mengungkapkan, pihaknya melaksanakan untuk melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Banjar.
“Kita melaksanakan festival becatuk dauh untuk melestarikan budaya,” ujarnya.
Irwan Jaya melanjutkan, mudah-mudahan kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat Kabupaten Banjar, pihaknya akan meningkatkan levelnya ketingkat provinsi bahkan ketingkat nasional.
“Mudah-mudahan festival ini disambut baik oleh masyarakat Kabupaten Banjar, kita dengan dukungan pihak lainnya akan meningkatkan levelnya tingkat provinsi bahkan nasional,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan membuka lebih luas lagi untuk daerah lain-lain yang memiliki talenta-talenta dalam becatuk dauh ini.
“Kita akan membuka lebih luas lagi bagi daerah lainnya yang memiliki talenta-talenta dalam becatuk dauh,” ungkapnya.
Salah satu peserta Ishlahul Ummah Murung Pasar Martapura Wildan Ahmadi mengatakan, pihaknya latihan 1,5 bulan untuk persiapan penampilan grand final ini.
“Kita latihan selama 1,5 bulan persiapan untuk penampilan di grand final becatuk dauh ini,” ucapnya.
Ia menjelaskan, sebelumnya diselenggarakan pada malam 21 bulan Ramadan, tetapi pada tahun ini di malam 16 Bulan Ramadan dan perubahan waktu tersebut tidak mengubah semangat untuk mengikutinya.
“Biasanya diselenggarakan pada malam 21 Ramadan, tetapi tahun ini pada malam 16 Ramadan dan perubahan waktu tersbut tidak mengubah semangat untuk mengikutinya,” pungkasnya.