TERAS7.COM – Bupati Kotabaru Sayed Jafar Alaydrus menghadiri sekaligus meresmikan pertemuan Advokasi program pengendalian malaria dalam rangka Hari Malaria Sedunia tingkat Provinsi Kalimantan Selatan terpusat di Ekowisata Hutan Meranti, Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Selasa (16/05/23).
Hari Malaria Sedunia diperingati pada 25 April setiap tahunnya. Di 2023, tema yang diusung adalah ‘Waktunya Mewujudkan Bebas Malaria: Investasi, Inovasi, dan Implementasi.”
Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Hari Malaria Sedunia 2023 memfokuskan pada I ketiga yaitu implementasi, terutama menjangkau populasi terpinggirkan dengan alat dan strategi yang tersedia saat ini.
Hadir dalam acara ini adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan dr.H.Diauddin M. Kes, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Malaria dari Kemenkes RI dr. Hellen Dewi Prameswari MARS, Forkopimda dan SKPD terkait lingkup pemerintah Kabupaten Kotabaru.
Bupati Kotabaru menyampaikan, kelompok masyarakat yang rentan jika tidak diobati dengan benar akan menyebabkan kematian. Dan menjadi ancaman kesehatan masyarakat Indonesia.
“Malaria apabila tidak diobati dengan benar akan menyebabkan kematian, terutama pada kelompok masyarakat yang rentan seperti ibu hamil, bayi dan balita yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan menjadi ancaman kesehatan masyarakat Indonesia, karena berdampak menurunnya derajat kesehatan masyarakat,” ungkap Bupati Kotabaru Sayed Jafar.
Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Erwin Simanjuntak mengatakan, Provinsi Kalimantan Selatan harus bersiap memenuhi target eliminasi malaria tahun 2027.
Kabupaten Kotabaru ditargetkan sudah mencapai eliminasi tahun 2027 dimana diharapkan sudah tidak ada lagi kasus penularan malaria setempat (indigenous) sejak tahun 2024.
Tema hari Malaria tahun 2023 adalah Dengan Investasi, Inovasi dan Implementasi, kita Capai Indonesia Bebas Malaria.
Dengan tujuan umum yaitu untuk meningkatnya komitmen Pemerintah Daerah Kotabaru dan pemangku kepentingan terkait serta peran aktif seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan Indonesia bebas malaria.
Kemudian meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan wilayahnya bebas malaria, meningkatnya peran aktif dan aksi nyata sektor swasta/dunia usaha dan pemangku kepentingan terkait dalam penyelenggaraan program eliminasi malaria di Indonesia, meningkatkan dukungan lintas sektor dalam upaya pengendalian malaria di Kabupaten Kotabaru,” katanya.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi H. Diaduddin menyampaikan ucapan terimakasih kepada bupati beserta jajaran yang telah merayakan hari malaria tahun 2023.
“Mudah-mudahan ini menjadi kenangan bagus untuk yang berada di luar Kotabaru dan bisa menceritakan keindahan yang ada di Kotabaru dengan teman-teman yang lain. Selain untuk kerja, juga bisa untuk jalan-jalan menikmati keindahan alam,” harapnya.
Bahwa tahun 2012 Kalimantan Selatan masih semuanya, belum ada yang eliminasi bahkan banyak yang merah bahkan yang kuning dan hijau, di tahun 2022 Kabupaten Banjar menjadi kabupaten yang sudah dinyatakan eliminasi dan akan mendapatkan sertifikat di 26 juni nanti di IKM, mudah mudahan Kabupaten Kotabaru bisa menyusul secepatnya.
Dan juga sekarang tinggal 3 kabupaten/kota di Kalsel yaitu Kotabaru, Tanah Bumbu dan Balangan.
Dengan kedatangan ketua tim penilai dari pusat dan ahli dalam melakukan strategi eliminasi malaria, mudahan menjadi masukan untuk kawan-kawan sekalian di Kabupaten Kotabaru untuk bisa mengeliminasi secepatnya malaria disini,” jelas Kadinkes Kalsel.