TERAS7.COM – Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin membuka secara resmi Jambore kader Posyandu tingkat Kabupaten Asahan tahun 2024 dilapangan Golf PT BSP Bunut Kisaran, Jumat (7/6/2024) malam.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan Hari Sapna menyampaikan, kegiatan ini berdasrkan surat Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI nomor : PM.01.01/B/463/2024 tanggal 18 April 2024 dan surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara nomor : 400.7.27.4/4555/DINKES/IV/2024 tanggal 26 April 2025.
“Jambore kader Posyandu yang ke 11 diikuti oleh 1.643 orang, yang terdiri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan 100 orang, Camat beserta Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Asahan 50 orang, dan Kapus beserta staf Puskesmas 120 orang,” katanya.
“Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari sejak tanggal 7 – 8 Juni 2024,” tambahnya.
Ditempat yang sama, General Manager Regional Sumut I PT BSP Ahmad Nelson Samosir menyampaikan, sasuai tema kegiatan ini, yakni menjadi kader Asahan terampil, masyarakat sehat dan sejahtera, merefleksikan harapan besar sekaligus motivasi bagi seluruh stakeholder untuk selalu bersinergi dalam mewujudkan transformasi di bidang kesehatan ke arah yang semakin modern.
“Misinya adalah pelayanan kesehatan terbaik (service excellent) bagi masyarakat. Tentu saja untuk mewujudkan pelayanan terbaik, disamping peningkatan berkelanjutan dari sisi infrastruktur, fasilitas, dan manajemen organisasi, kualitas dan keterampilan Individu Nakes merupakan parameter utama yang menentukan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Asahan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin menyampaikan, salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja dan pengetahuan kader Posyandu, sangat diperlukan pembinaan keterampilan dan kwalitas kader Posyandu sebagai pengelolanya dalam bentuk Jambore kader Posyandu.
“Pada hari Senin, tanggal 3 Juni 2024 kemarin, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaksanakan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, sasaran pengukuran dan intervensi serentak ini adalah semua calon pengantin, ibu hamil, dan balita yang diharapkan datang ke Posyandu untuk dilakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi.
“Kesiapan sarana dan prasarana seperti antropometri yang terstandar, kader yang kompeten, dan tenaga kesehatannya juga harus dipersiapkan dengan baik,” katanya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh hasil riset Status Gizi Balita Indonesia (SSGI), menunjukkan bahwa prevalensi stunting Kabupaten Asahan pada tahun 2023 sebesar 11 %.
Jika dibandingkan dengan data tahun 2022, yaitu sebesar 15,3 %, artinya angka kejadian kasus stunting di Kabupaten Asahan terjadi penurunan yang cukup signifikan.
“Kita berharap upaya yang luar biasa untuk mempertahankan bahkan menurunkan angka prevalensi tersebut dalam rangka mencapai target Kabupaten Asahan, yaitu prevalensi stunting Kabupaten Asahan ditargetkan sebesar 9,2 % untuk tahun 2024, melalui komitmen Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting,” ujar Taufik.
Terakhir, ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam mensukseskan Jambore kader Posyandu ini.
“Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat di Kabupaten Asahan. Pemerintah daerah akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak positif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kepada kader-kader Posyandu kita di Kabupaten Asahan. Selamat mengikuti rangkaian kegiatan Jambore kader Posyandu ini, kiranya dapat menambah ilmu pengetahuan dalam keterampilan dasar kader di Posyandu, demi mewujudkan masyarakat Asahan sejahtera yang religius dan berkarakter,” pungkasnya.