TERAS7.COM – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia (Imipas RI) bersama PT PLN (Persero) berkolaborasi dalam meningkatkan keterampilan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Melalui program Nusakambangan Berdaya, PLN akan membangun fasilitas pengolahan Fly Ash & Bottom Ash (FABA) serta memberikan pelatihan bagi warga binaan dalam memanfaatkannya sebagai bahan baku infrastruktur bernilai tinggi.
Program ini diharapkan dapat menciptakan keterampilan baru yang bermanfaat bagi warga binaan setelah kembali ke masyarakat.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Imipas RI, Agus Andrianto, dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, pada Rabu (05/02/2024) tadi di PLTU Adipala, Cilacap, Jawa Tengah.
Menteri Imipas RI, Agus Andrianto, mengapresiasi penuh peran PLN dalam meningkatkan keterampilan warga binaan sehingga mereka memiliki bekal kemandirian ekonomi setelah kembali ke masyarakat.
Agus mengatakan PLN memiliki produk FABA yang sangat bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Produk FABA bisa dimanfaatkan menjadi beragam infrastuktur bernilai guna tinggi seperti subtitusi semen, bahan baku beton, paving blok, batako, tetrapod hingga media tanam.
“Kami mendapat dukungan penuh dari Direktur Utama PLN untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan menjadi sarana pelatihan bagi warga binaan. Ini adalah langkah besar bersama untuk mendukung peningkatan skill dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas,” kata Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya berperan sebagai penyedia energi, tetapi juga berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat, termasuk di lingkungan Lapas.
“Seluruh pembangkit PLN kini menjadi episentrum perbaikan lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa pembangkit PLN tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Darmawan.
Darmawan menjelaskan FABA adalah sisa pembakaran batu bara dari PLTU yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan berkualitas.
Ke depannya, hasil olahan FABA dari warga binaan lapas diharapkan mampu menjadi produk-produk berkualitas sehingga dapat menciptakan ekonomi sirkuler yang bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah dengan harga yang lebih terjangkau.
“Lebih dari itu, kami ingin memastikan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat nyata sehingga setelah selesai menjalani masa pembinaan, warga binaan Lapas dapat memiliki keterampilan yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraannya,” tegas Darmawan.