TERAS7.COM – Kalimantan Selatan (Kalsel), sebenarnya kalau di bidang sepakbola, terutama usia dini, mempunyai talenta besar.
Buktinya, Juara Nasional DNC (Danone Nation Cup) pada tahun 2003 dan dikirim ke Perancis adalah SSB Oemar Bakrie dari Kota Baru, Kalsel.
Kemudian tahun 2017 lalu, Juara Nasional DNC (Danone Nation Cup) adalah SSB Batu Agung, Balangan, dikirim.ke putaran final di New York, USA.
Belum lagi, turnamen turnamen nasional yang bukan jadwal turnamen resmi PSSI, Kalsel bisa berbicara banyak.
Salah satu tokoh sepakbola Kalsel, Ahmad Syarief Nizami, menyampaikan, potensi pesepakbola mumpuni banyak terdapat di Kalsel.
Salah satu legenda Diva Metropolis Banjarbaru ini menegaskan, salah satu persoalan yang membuat potensi tersebut tidak berubah menjadi prestasi adalah, pola pembinaan di usia dini yang tidak optimal.
“Saat usia dinilah, dasar dasar permainan bola harus masuk secara benar, karena di momen itulah kita membangun pondasi, kalau campuran pondasi salah, bisa retak, dinding pun bisa runtuh,” paparnya.
Karena itulah ungkap Ahmad Syarief Nizami, ia ingin pengembangan bibit bibit pesepakbola Kalsel itu berada dalam jalur atau trek yang benar.
Menurut pria yang akrab dipanggil Nizam ini, pesepakbola profesional harus dibina sejak usia dini dengan tepat.
“Bakat saja tidak cukup, karena sepakbola ini bukan permainan individu, tapi permainan kolektif, inilah fundamental yang harus kita latih dan bina sejak awal,” terang mantan pemain Persehan Marabahan ini.
Ketua dari sakah satu cabang olahraga bela diri ini, juga menegaskan, pembinaan sangat sulit di sandingkan dengan pendapatan.
“Kondisinya saat ini, klo mencari pendapatan, pembinaan bisa terabaikan, jadi memang, saat ini pembinaan adalah pengabdian, tapi itu akan berbuah manis, dengan prestasi yang membanggakan semua pihak,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan, sepakbola usia dini, jangan dibebankan kepada sebuah hasil pertandingan dari angka skor.
“Bukan ditekan harus menang, tapi bagaimana menerapkan hasil latihan selama ini di lapangan, dan diusia mereka yang masih muda, dasar dasar bermain sepakbola harus benar benar di tanamkan,” tegasnya.
Kolektifitas, disiplin, mental bertanding dan skill, strategi dasar bertahan dan menyerang, adalah hal hal yang mesti di utamakan.
Karena itu, jebolan STPDN di Jatinangor Jawa Barat ini, berniat untuk membuka Sekolah Sepakbola (SSB), dengan homebase awal berada di Kota Banjarbaru.
“Intinya, SSB ini kita bentuk, agar potensi potensi pesepakbola usia dini yang ada, bisa semakin terasah dan berada di trek yang benar,” ungkapnya.
Saat ini lanjutnya, dalam tahap pemilihan lokasi latihan dan seleksi pelatih serta penyusunan kurikulum.
“Bagi yang ingin ikut, pantau terus di situs berita wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com, termasuk di ig teras7, karena kita bekerjasama dengan media online ini,” pungkasnya.