TERAS7.COM – Sekretaris Daerah Kotabaru bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotabaru sebagai narasumber acara Talk Show program Halo Kotabaru di LPPL Radio Gema Saijaan 102 FM dengan membahas Strategi Pemerintah Daerah Dalam Penanganan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kotabaru.
Talk Show Halo Kotabaru yang dipandu H. Kisra Syarwansyah mengudara di frekuensi 102 FM dan juga disiarkan melalui channel YouTube LPPL Radio Gema Saijaan.
Sekretaris Daerah Kotabaru H. Said Akhmad, MM menjelaskan, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, Indonesia di tahun 2024 harus bebas stunting. Dan Kabupaten Kotabaru harus mempunyai program yang dimulai dari titik dasar.
“Dalam rangka membebaskan Kabupaten Kotabaru bebas stunting yaitu salah satunya dari titik dasar dengan menggiatkan kembali Posyandu yang ada di desa-desa dan kelurahan, karena rata-rata termasuk gizi buruk itu banyak ditingkat masyarakat yang tidak mampu yang ada di desa-desa, ini yang harus kita lakukan,” ucapnya melalui sambungan telepon kemaren, Selasa (28/02/2024).
Selain itu, dengan menghidupkan kembali Posyandu dan terjun langsung ke lapangan kita bisa membedakan mana yang perlu penanganan khusus maupun yang tidak.
“Menghidupkan kembali Posyandu, termasuk kita sudah mengarahkan dana desa lebih banyak nanti untuk menganggarkan ke Posyandu, karena pendekatan lebih dekat masyarakat adalah desa. Tentunya, adanya anggaran baik dari segi makanan tambahan melalui Posyandu untuk Ibu Hamil, Anak-anak Balita atau gizi buruk dan pemberian vitamin,” ucapnya mengakhiri.
Sementara penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Erwin Simanjuntak, SKM, MA mengatakan, Dinas Kesehatan juga fokus menggiatkan kegiatan di Posyandu, karena Posyandu merupakan ujung tombak kita kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan terutama dalam penanganan stunting.
“Posyandu merupakan ujung tombak kita dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama dalam penanganan kasus stunting. Dan kita sudah menyiapkan beberapa sarana dan prasarana di Posyandu seperti menyediakan alat ukur antropometri untuk mengukur berat dan tinggi badan balita yang akan kita cek, dan ini melalui anggaran alokasi khusus tahun lalu,” jelasnya.
Selain itu, pihak Dinas Kesehatan melalui Posyandu juga menggalakkan untuk pemberian makanan tambahan seperti yang sebelumnya telah disampaikan Sekretaris Daerah Kotabaru.
“Kita juga telah memantau melalui tim ahli gizi yang selalu kita siapkan di setiap Puskesmas dan nanti juga akan terjun ke Posyandu yang buka untuk memberikan makanan tambahan dan vitamin bagi remaja putri yang sedang haid dan ibu hamil agar bayi, anak dalam kandungan akan selalu sehat. Harapannya agar stunting tuntas, dan anak yang lahir dalam keadaan sehat dan tidak ada lagi kasus stunting khususnya di Kabupaten Kotabaru,” harapnya. (Rilkom)