TERAS7.COM – Ketua PWI Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan Achmad Nurahsin Qomarudin bersama anggota kunjungi keluarga Muniri (36) yang sedang menjalani masa penyembuhan paska operasi karena menderita sakit diabetes, Kamis (25/05/23).
Kunjungan serta silaturahmi Ketua PWI bersama anggota ini untuk yang kedua kalinya.
Sebelumnya, rasa empati tinggi ditunjukan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotabaru bersama-sama membantu keluarga Muniri untuk bisa segera mendapat perawatan medis dan membawanya ke rumah sakit. Dibantu pengurus PWI Kotabaru mulai dari pengurusan administrasi hingga mobilisasi ke RSUD.
Ketua PWI Kotabaru Ahmad Nurahsin Qomarudin mengatakan, bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian organisasi PWI kepada sesama yang memerlukan bantuan.
“Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pengoptimalan pelayanan terhadap masyarakat melalui kegiatan sosial,” tuturnya Kamis (25/05/23).
Menurut Nurahsin, bantuan sembako dan sedikit uang diharapkan bisa meringankan sedikit beban Muniri sebagai tulang punggung keluarga.
Melalui kegiatan ini pula diharapkan warga yang mengalami sakit dapat terbantu untuk penanganan medis dan bantuan menunjang ekonominya.
Ahmad Nurahsin mengakui, belum bisa memberikan bantuan secara optimal karena organisasi PWI tidak punya anggaran dan operasional khusus.
“Mudah-mudahan saja ke depannya kegiatan sosial yang dilakukan PWI Kotabaru bisa lebih maksimal,” harapnya.
Bantuan berupa dua karung beras masing-masing ukuran 5 kilogram, gula, minyak goreng, teh, susu, sirup dan beberapa jenis bantuan lainnya diserahkan kepada Muniri.
Muniri tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Tirawan RT 08, RW 02 Desa Baharu Utara, Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Saat dikunjungi di rumah kontrakannya, laki-laki perantau asal Dusun Sumber Wangi, Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur ini hanya bisa tergolek dengan beralaskan kasur tipis.
Tampak bola mata Muniri berkaca-kaca ketika menerima bantuan sembako dan sejumlah uang dari Ketua PWI, sembari Nurahsin memberikan motivasi dan semangat kepada ayah dua orang anak itu.
Kaki kanan Muniri sempat mengalami pembusukan akibat menderita sakit diabetes, sehingga harus diamputasi agar tidak merembet ke lain. Sementara menyetop rutinitas keseharian berdagang pentol (Cilok), karena harus menjalani penyembuhan.
Melihat kondisi Muniri semakin hari bertambah memprihatinkan, atas saran teman Sulimah (47) sesama perantauan yang juga tuan rumah tempat Muniri sekeluarga bernaung untuk menghubungi anggota PWI.
“Alhamdulillah, berkat koordinasi PWI dengan pihak terkait Muniri bisa dirujuk ke rumah sakit,” beber Sulimah.
Sedangkan informasi dari sang istri Rahmawati menyebutkan, suaminya (Muniri) menjalani operasi amputasi pada 12 Mei 2023 lalu di RSUD Pangeran Jaya Sumitra (PJS). Proses pra operasi, Muniri dibantu pengurus PWI Kotabaru mulai dari pengurusan administrasi hingga mobilisasi ke RSUD pada tanggal 03/05/23.
“Menjalani operasi dan perawatan selama empat belas (14) hari Muniri bisa kembali ke rumah tanggal 17 Mei 2023 satu minggu lalu,” katanya.
Rahmawati istrinya menuturkan, sempat menolak dengan tindakan medis (amputasi). Namun akhirnya menerima, karena melihat kondisi kaki kanan suaminya semakin hari semakin mengkhawatirkan.
Ia melanjutkan, asal mula suaminya mengalami sakit. Bermula saat Muniri berjualan pentol keliling lalu mengalami kecelakaan tunggal. Ada luka ringan di kaki, dan pergelangan kaki kanan sekitar lutut diduga bergeser.
“Hanya diberi perawatan mandiri oleh keluarga, karena dirasa hanya luka lecet biasa. Sebaliknya setelah beberapa hari kondisi kaki kanan Muniri justru mengalami pembusukan,” tutur Rahmawati.
Penuh rasa tulus, ikhlas Rahmawati mengucap syukur, dan ucapan terimakasih atas bantuan dari Ketua beserta anggota PWI yang sukarela meluangkan waktu, dan tenaga untuk peduli terhadap kondisi keluarganya.
“Alhamdulillah, kami sekeluarga hanya bisa bersyukur dan berterimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Mulai dari awal masuk ke rumah sakit, pencarian darah pra operasi, pengurusan administrasi, hingga kepulangan suami saya ke rumah, sekali lagi terimakasih,” ucap Rahmawati penuh syukur.