TERAS7.COM – Nusantara Culture Festival 2025 resmi dibuka dengan semarak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat Malam (30/5).
Dalam deretan penampilan pembuka yang memukau, Tari Mahelat Lebo, tampil memikat dan berhasil mencuri perhatian Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono dan penonton yang memadati tempat pertunjukan tersebut. Bahkan Kepala Otorita IKN langsung menyambangi dan mengajak berfoto para penari beberapa saat setelah penampilan.
Tari Mahelat Lebo dibawakan oleh Sanggar Permata Ije Jela Kabupaten Barito Kuala yang hadir mewakili Provinsi Kalimantan Selatan atas permintaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan.

Kasmudin, M.Pd. Ketua Sanggar Permata Ije Jela mengungkapkan bahwa Tari Mahelat Lebo adalah tarian tradisional suku Dayak Bakumpai yang memiliki tema ritual adat dan menggambarkan semangat perjuangan dalam mempertahankan kampung dari ancaman.
“Tari ini pernah menjadi Juara 1 Tari Pedalaman pada Festival Borneo 2015 di Kalimantan Timur dan juga menjadi Penyaji Terbaik pada Festival Nasional Tari Tradisi 2015 di Jakarta,” ungkap Kasmudin.
Selain itu, tambahnya lagi, konsep tari ini pernah juga dibawakan pada lomba Pawai Budaya Nusantara Taman Mini Indonesia Indah Jakarta yang membawa Kalimantan Selatan meriah juara.

D. Sunjaya Adhiarso, S.Sn, selaku Kasi Kesenian Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan menyampaikan, dalam rangka mendukung pemajuan kebudayaan sebagaimana tertuang dalam visi-misi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran, maka pihaknya turut ambil bagian dalam gelaran Nusantara Culture Festival yang dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Sunjaya, Kehadiran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ditandai dengan partisipasi Sanggar Permata Ije Jela, yang mewakili daerah dengan menampilkan Tari Mahelat Lebo, sebuah tarian khas daerah yang telah meraih berbagai prestasi di tingkat nasional.
Tarian ini, terangnya, dikenal akan kekuatan visualnya, terutama melalui penggunaan unsur api yang menghadirkan pertunjukan atraktif dan sarat nilai budaya.
“Atas nama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, kami menyampaikan rasa bangga atas kesempatan yang diberikan. Kami merasa terhormat dapat mewakili daerah dalam event nasional ini. Tari Mahelat Lebo bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tapi juga cerminan identitas budaya yang terus kami lestarikan dan kembangkan,” ujar Sunjaya.
Ia juga mengaku bangga atas penampilan Sanggar Permata Ije Jela yang mendapat apresiasi langsung dari sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XII Kalimantan Selatan dan Tengah.
“Apresiasi dari para tokoh merupakan motivasi besar bagi kami untuk terus mendorong kebudayaan daerah tampil di panggung nasional bahkan internasional,” kata Sunjaya.
Nusantara Culture Festival yang diikuti oleh 32 kontingen dan 25 Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) ini menjadi panggung kebhinekaan yang menghadirkan seni pertunjukan, pameran kriya, kuliner tradisional, hingga forum budaya. Acara ini juga menjadi bagian dari upaya meneguhkan IKN sebagai pusat peradaban baru Indonesia.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran kebudayaan dalam pembangunan IKN.
“Pembangunan IKN bukan hanya membangun kota, tetapi juga membangun jati diri bangsa. Festival ini adalah cermin dari kekayaan budaya kita, yang harus terus kita rawat dan tampilkan kepada dunia,” ujarnya.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa Nusantara Culture Festival menjadi salah satu fondasi penting dalam membangun ekosistem kebudayaan yang inklusif di ibu kota baru.
“Kami ingin IKN menjadi ruang yang mempersatukan seluruh unsur budaya nusantara. Kehadiran seniman dari berbagai penjuru tanah air, menunjukkan semangat persatuan dalam keberagaman,” ujar Basuki.
Culture Nusantara Festival 2025 akan berlangsung hingga 1 Juni, dengan berbagai agenda seperti pertunjukan seni, pemutaran film, diskusi kebudayaan, serta bazar UMKM berbasis budaya. Melalui perayaan ini, IKN menegaskan dirinya bukan hanya sebagai pusat pemerintahan, melainkan juga sebagai rumah besar budaya Indonesia.