TERAS7.COM – Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru dituding tidak netral dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru 2024.
Tudingan tersebut menyasar jajaran camat, lurah, RW hingga RT yang disebut berpihak pada salah satu pasangan calon dalam PSU Banjarbaru.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Banjarbaru, Sirajoni menyatakan, pihaknya telah mengonfirmasi langsung kepada para camat dan lurah terkait isu tersebut. Hasilnya, semua menyatakan tidak terlibat dalam aktivitas politik praktis.
“Saya konfirmasi dengan camat, lurah, ternyata memang dari mereka itu menyatakan bahwa tidak terlibat sama sekali,” ujarnya saat konferensi pers di Aula Gawi Sabarataan, Jumat (16/05/2025).
Sirajoni juga menegaskan bahwa pemerintah telah secara aktif mengingatkan seluruh ASN agar menjaga netralitas, baik melalui surat edaran maupun pemasangan spanduk di berbagai titik.
“Kami juga sebelumnya telah memberikan selebaran maupun surat kepada ASN untuk bersikap netral. Ini membuktikan bahwa ASN Kota Banjarbaru netral dan tidak berpihak pada satu paslon manapun, ataupun kepada kolom kosong,” tegasnya.
Menanggapi tudingan yang menyebut mayoritas aparatur seperti camat, lurah, RW hingga RT menjadi relawan salah satu paslon, Camat Cempaka Dedy Hariadi mewakili para camat dan lurah menyampaikan bantahan.
“Di poin empat disebutkan kami jadi relawan Dozer. Kami klarifikasi, bahwa kami camat dan lurah menyatakan selama ini selalu bersikap netral terhadap penyelenggaraan pemilu, pilkada, ataupun PSU,” ucapnya.
Senada, perwakilan Forum RT/RW, Widodo selaku Ketua RT 27 RW 5 Kelurahan Sungai Besar juga membantah anggapan bahwa RT dan RW berpihak.
“Dengan ini kami mengatakan bahwa itu tidak benar. Sikap RT dalam petunjuk itu harus netral,” tegasnya.