TERAS7.COM – Setelah berulang kali masuk daftar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, akhirnya Kota Banjarbaru berhasil keluar dari penerapan level tersebut.
Otomatis, pembatasan kegiatan masyarakat di Kota Banjarbaru yang sebelumnya ketat, akan dilonggarkan karena penurunan level PPKM tersebut.
Namun, angin segar ini tidak bisa dirasakan oleh masyarakat yang hendak mengujungi keluarganya yang sedang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Meskipun level PPKM di Banjarbaru telah turun, Lapas Kelas II B Kota Banjarbaru masih belum bisa mengadakan jadwal besuk secara langsung terhadap warga binaan.
Hal ini terpaksa tidak dapat dilakukan karena Lapas Kelas II B Kota Banjarbaru belum menerima keputusan dari Kementrian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Republik Indonesia untuk melakukan besuk secara langsung.
“Jadi sejak Pandemi Covid-19 melalui edaran pusat sudah ditiadakan, kalau misalnya dibuka kan kita menyalahi aturan,” ujar Kepala Lapas Kelas II B Banjarbaru, Amico Balalembang melalui Kepala Seksi Pembinaan dan Anak Didik (Kasi Binadik), Septyawan Kuspriyo. Kamis (7/10/2021).
Untuk menyalurkan rasa rindu warna binaan terhadap keluarganya, pihak Lapas Kelas II B Banjarbaru memberikan layanan besuk secara online menggunakan laptop yang telah disediakan.
“Kami sediakan laptop, jadi (besuk) bisa melalui video call, dan zoom,” terangnya.
Kemudian, untuk warga binaan yang ingin melakukan komunikasi secara online dengan keluarganya pun dilakukan secara bergiliran.
“Setiap pagi petugas pembinaan mendatangi setiap blok, lalu ditanyakan napi mana yang ingin melakukan video call dengan keluarganya,” ucapnya.
“Misal pagi ini ke blok A, kita tanya siapa yang mau nelpon keluarganya, nanti kita panggil,” sambungnya.
Sedangkan untuk masyarakat yang ingin berkomunikasi dengan keluarganya di dalam lapas, dikatakan Septyawan tak perlu datang, karena besuk online menggunakan handphone, jadi cukup di rumah saja.
Septyawan berharap besuk secara langsung dapat secepatnya diadakan. Karena menurutnya, keluarga menjadi semangat tersendiri bagi warga binaan yang menjalani hari-harinya di dalam lapas.
“Harapan kami secepatnya, solanya sudah dua tahun lebih mereka tidak bertemu keluarga, karena memang semangat mereka ya dari keluarga,” tandasnya.