TERAS7.COM – Ratusan bahkan ribuan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Kalimantan Selatan sudah membubarkan diri, namun masih ada belasan mahasiswa yang memilih untuk tetap berada dilokasi demonstasi.
Bahkan mereka memilih untuk bermalam di Kantor DPRD Kalsel sebagai bagian dari bentuk protes terhadap UU KPK yang disahkan dan RKUHP yang dianggap ngawur cetakan DPR RI serta beberapa Rancangan Undang -undang (RUU) yang dianggap tidak demokratis.
Nampak juga Aktivis Banua Zainul Muslihin yang sempat menarik perhatian publik Kalimantan Selatan, usai aksi mandi dan gosok gigi di jalan hingga ke Kantor PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin waktu lalu, juga ikut memilih bertahan dengan belasan mahasiswa sisa demonstrasi yang digelar, pada Kamis (26/09).
“Ini bentuk suport kita terhadap kawan-kawannyang aksi di Kalimantan Selatan untuk menguatkan kepada kawan-kawan Mahasiswa dijakarta bahwa mereka tidak sendiri,” ujarnya kepada wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com
Terlebih dari itu ia melanjutkan, ini juga bagian dari bentuk ketidak percayaan terhadap DPR RI yang telah mengesahkan Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta penundaan RKUHP, RUU PSK, RUU Pertanahan, RUU ketenagakerjaan, RUU Pertanahan dan UU Minerba yang tidak berasas demokrasi negara Indonesia.
“Kami juga turut berbela sungkawa terhadap mahasiswa dibeberapa daerah yang meninggal dunia gugur memperjuangkan demokrasi Indonesia, luka-luka dan hilang akibat tindakan represif aparat kepolisian,” tambah Zainul yang juga merupakan centolan organisasi ekstra kampu Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK).
Ia juga mengajak mahasiswa dan masyarakat Banua Kalsel untuk malam ini bisa bersama sama-sama melakukan aksi seribu lilin, dengan menghidupkan lilin didepan Kantor DPRD Kalsel, sebagai bentuk dukungan dan bela sungkawa atas perjuangan demokrasi yang sedang diteriakan mahasiswa dan masyarat hampir di semua daerah di Indonesia.
“Panjang umur perjuangan,” pungkasnya.