TERAS7.COM – Untuk meningkatkan pelayanan dan efektivitas internal sebuah lembaga, komitmen baru di bawah kepemimpinan Kalapas Doni Handriansyah beberkan inovasi digitalisasi. Hal itu ia paparkan ketika Coffe Morning bersama sahabat Jurnalis dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotabaru, Kalsel, Senin (01/10/2024).
Baru saja menjabat sebagai Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru, Doni Handriansyah telah mulai melakukan serangkaian pembenahan agar pelayanan di Lapas tersebut bisa lebih optimal. Dalam tiga pekan pertamanya, Doni telah mencanangkan berbagai program pembinaan, konsolidasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH), dan pembenahan internal Lapas.
Dalam sebuah acara Coffee Morning bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotabaru, Doni memaparkan beberapa langkah yang telah dilakukannya.
Dijelaskan Doni bahwa penting untuk menyamakan persepsi diantaranya dengan para pegawai Lapas agar bisa bekerja dengan efektivitas dan keharmonisan yang baik.
Doni, yang sebelumnya menjabat sebagai Kalapas Kelas IIB Pangkalanbun, juga mengungkapkan bahwa fokus utamanya selama ini adalah memperbaiki SDM internal Lapas. Hal ini dilakukan dengan cara membangun pola pikir dan budaya kerja yang baik di antara para pegawai Lapas.
“Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat serta menunjukkan komitmen kami dalam memberikan pelayanan yang optimal,” ujar Doni.
Selain itu, Doni juga melakukan pengawasan ketat terhadap petugas Lapas yang membawa ponsel saat berdinas. Dengan menerapkan Sistem Barcode Berkala Handphone (SIBABEH) dan Sistem Barcode Kontrol Brandgang (SIBOLANG), Lapas Kotabaru berupaya mencegah penyelundupan ponsel untuk para WBP.
Tujuan dari penerapan kedua sistem tersebut adalah untuk mencegah adanya oknum petugas Lapas yang terlibat dalam penyelundupan barang terlarang ke dalam Lapas. Dengan demikian, Lapas dapat menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lingkungannya.
Lebih daripada itu, di dalam lapas IIA Kotabaru, terdapat sebuah komitmen besar untuk menerapkan Zero Halinar (Handphone, Pungli, dan Narkoba). Para petugas lapas dan warga binaan bekerja sama untuk menghapus segala bentuk hal yang dapat merusak keamanan dan ketertiban di dalam penjara.
Doni juga menyampaikan bahwa program-program yang baik dari masa sebelumnya akan terus ditingkatkan. “Mana yang baik diterapkan dan program sebelumnya terus ditingkatkan,” ujar Doni, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan hal-hal positif.
Silaturahmi dengan PWI, Kalapas juga mengajak insan pers untuk memberikan informasi yang baik kepada masyarakat terkait program pembinaan yang sedang berjalan di Lapas. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Lapas.
Ketua PWI Kotabaru, Ahmad Nurahsin Qomarudin, memberikan apresiasi atas keterbukaan Lapas Kotabaru dalam menjalin kerja sama dengan media massa. Nurahsin menyatakan bahwa PWI siap untuk membantu mempublikasikan informasi-informasi yang bersifat mendidik dan mencerdaskan masyarakat.
Dalam setiap kesempatan pemberitaan, PWI Kotabaru selalu menitipkan pesan bahwa setiap tindakan kejahatan, baik itu dilakukan secara individu maupun kelompok, akan selalu memiliki konsekuensi yang harus ditanggung.
Dengan adanya kerja sama antara Lapas Kotabaru, PWI, dan instansi serta APH lainnya di Kota Kotabaru, diharapkan dapat tercipta sinergi yang baik dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Dengan adanya langkah-langkah pembenahan yang dilakukan oleh Doni Handriansyah, diharapkan Lapas Kelas IIA Kotabaru dapat menjadi lembaga pemasyarakatan yang lebih baik dan memiliki kontribusi positif dalam pembinaan dan rehabilitasi para narapidana.
Acara tersebut ditutup dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Lapas Kotabaru dan PWI Kotabaru, sebagai langkah awal membangun sinergi untuk menyampaikan informasi publik secara akurat dan terbuka kepada masyarakat.