TERAS7.COM – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menyambut para mahasiswa inbound dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ke-4 tahun 2024.
Penyambutan mahasiswa inbound PMM ke-4 tahun 2024 ini berlangsung di Aula Rektorat ULM, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Selasa (27/02/2024).
Wakil Rektor I ULM, Dr Irwan Alfanie mengatakan, selama 5 bulan kedepan, para mahasiswa inbound ini akan diajarkan dan dikenalkan pendidikan karakter, seni, budaya, serta kearifan lokal asli Kalimantan Selatan.
“Mereka tidak hanya kuliah disini tapi juga akan banyak belajar tentang kearifan lokal di Kalsel,” ujar Dr Irwan.
Dr Irwan berharap, dengan adanya PMM ini, para mahasiswa inbound bisa belajar, menjalin silaturahmi dengan mahasiswa ULM, dan memperkuat wawasan kebangsaannya.

“Karena mereka berasal dari berbagai daerah berbeda, sehingga mudahan mereka bisa memahami bahwa indonesia ini bangsa yang besar dengan beragam budaya dan suku,” harapnya.
Di tempat bersamaan, Koordinator PMM ULM, Diani Ayu Pratiwi menyebut, pada program ke-4 ini diikuti sebanyak 96 mahasiswa inbound dari 53 perguruan tinggi se-Indonesia.
Diani Ayu mengatakan, dari 53 perguruan tinggi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, mahasiswa inbound terbanyak berasal dari pulau Jawa.
Untuk di PMM ULM ke-4 ini, disampaikan Diani Ayu, jika secara keseluruhan program tidak banyak berubah, hanya di bagian modul nusantara yang dilakukan inovasi.
“Program dan sesuatu yang baru itu tidak lumayan banyak, yang jelas kegiatan yang selalu kita inovasi itu di kegiatan modul nusantara,” terangnya.
Sementara itu, Mahasiswa Inbound asal Universitas Islam Bandung (Unisba), Anwar mengungkapkan alasannya memilih ULM karena merupakan kampus terbaik di Kalimantan.
“Menurut saya karena ULM ini universitas yang paling bagus se-Kalimantan, terlebih prodinya juga banyak, dan orang-orangnya disini ramah,” ungkapnya.
Pada PMM di ULM ini, Anwar mengatakan, jika dirinya mengambil prodi ilmu hukum dan Bahasa Inggris. Alasannya memilih dua prodi itu karena dirinya ingin mengambil gelar Magister di luar negeri.
“Karena di program ini saya rasa sangat bagus sekali, apalagi saya ingin megambil S2 di luar negeri, jadi disini saya berkesempatan untuk belajar bahasa inggris lebih intensif,” ucapnya.

Dosen Modul Nusantara PMM ULM, Muhammad Syahdan mengatakan, jika dalam modul nusantara ini diterapkan kedispilinan terhadap para mahasiswa inbound, khususnya masalah waktu.
Di sisi lain, selama menjalani masa pertukaran ini, Syahdan mengatakan, para mahasiswa inbound akan selalu dipantau keadaanya.
“Mereka juga kita pantau terus keadaanya, karena selain ada culture shock ada juga iklim shock, apalagi PMM kali ini saat kondisi musim hujan,” kata Syahdan.
Tak hanya itu, Syahdan mengatakan, dalam menjalani masa pertukaran ini, para mahasiswa inbound tentu akan diberi pendampingan, termasuk ketika menghadapi kendala.
“Kita juga memberikan pendampingan-pendampingan lain ketika mereka ada kendala dalam pembelajaran, ataupun pertemanan, karena pasti ada benturan-benturan seperti itu,” imbuhnya.
Dalam menjalani pembelajaran di ULM, Syahdan mengatakan, jika para mahasiswa inbound akan diajarkan keragaman budaya, pengenalan lingkungan, dan sosial budaya masyarakat, seperti pasar terapung serta kuliner Kalsel.
Sehingga kata Syahdan, selain memberikan wawasan kepada mahasiswa inbound, program PMM ULM ini juga sebagai ajang promosi kebudayaan dan wisata Kalael.
“Jadi ini juga sebagai ajang promosi kebudayaan dan wisata Kalsel ke mereka untuk mereka promosikan kembali,” tukasnya.