Dengan berselancar di website kami, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi kami.
Accept
Teras7.comTeras7.com
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Search
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Reading: Diskan Kabupaten PPU Kunjungi Kolam Budidaya di Bantul Yogyakarta
Share
Sign In
Notification Show More
Aa
Teras7.comTeras7.com
Aa
Search
  • Indeks Berita
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Budaya
  • Opini
  • Education
  • Ekonomi
  • Video
  • Berita Umum
  • Environment
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Kilas Balik
  • Kuliner
  • Layanan Publik
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Religi
  • Sosial
  • Teknologi
  • Travel
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Diskan Kabupaten PPU Kunjungi Kolam Budidaya di Bantul Yogyakarta

Tim Redaksi
Tim Redaksi 14 Oktober 2024, 12.54
Share
Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), bersama 30 peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Nila Salin (Nilasa), mengunjungi kolam budidaya, di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (10/10/2024). Foto: Ist
SHARE

TERAS7.COM – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), bersama 30 peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Nila Salin (Nilasa), mengunjungi kolam budidaya, di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (10/10/2024).

Kegiatan ini merupakan bentuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendampingan dari Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan Lingkungan, Diskan Kabupaten PPU, Musakkar, bersama Kepala Diskan Kabupaten PPU, Rozihan Azward, turut mendampingi para peserta bimtek.

Musakkar mengatakan kunjungan langsung ke lapangan dapat memberikan gambaran mengenai budidaya Ikan Nila Salin (Nilasa) secara gamblang.

Sehingga para pembudidaya dari tujuh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) asal Benuo Taka dapat memahami materi yang telah disampaikan dalam sesi sebelumnya.

Baca juga :

Ringankan Beban Warga, Bupati Balangan Bantu Perbaikan Rumah Pasca Bencana

Rapat Kerja LPTQ Resmi Dibuka, Bupati Dorong Penguatan Syiar Islam di Tanah Bumbu

Tahun 2026, Pemkab Tanah Bumbu Fokus pada Tujuh Prioritas Pembangunan

“Adapun yang disampaikan terkait dengan budidaya nilasa pada berbagai media. Ada yang dikembangkan pada kolam beton dan bioflok, yakni metode terpal bulat,” ujar Musakkar.

Adapun isu strategis di bidang perikanan budidaya, khususnya nilasa, terkait dengan efisiensi biaya pakan, kemudian terkait dengan cara memastikan kualitas air pada kolam yang digunakan.

Selain itu, budidaya pada kolam bioflok juga menjadi solusi bagi daerah yang ketersediaan area budidaya semakin berkurang akibat alih fungsi lahan. Keberadaan budidaya dengan metode bioflok juga bermanfaat untuk menjaga mutu kualitas benih.

Musakkar menerangkan, penerapan metode bioflok dengan memanfaatkan kolam terpal bulat cukup menantang. Karena segala sesuatunya harus dilakukan secara terukur dan perlu dikontrol.

“Perlu oksigen, sehingga sangat dibutuhkan aliran listrik yang stabil,” ungkapnya.

Selain oksigen, metode bioflok turut mengandalkan atau memanfaatkan keberadaan mikro organisme yang menjadi pakan alami dalam kolam. Sehingga apat menekan jumlah pakan yang mestinya lebih banyak jika nilasa dipelihara pada kolam beton atau tambak alami.

Dalam kesempatan itu, puluhan pembudidaya asal Benuo Taka diajak mengelilingi lokasi pembudidayaan nilasa.

Ada beberapa tambak yang memang sudah menghasilkan komoditas nilasa secara sukses.

“Kalau pemanfaatan kolam beton, maka perawatannya sama seperti ternak Ikan di alam,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Musakkar menerangkan bahwa peserta bimtek tampak antusias membudidayakan nilasa dengan sistem bioflok.

Sebab masa produksi nilasa, mulai dari bibit hingga panen hanya memerlukan waktu yang cukup singkat, yakni sekitar tiga sampai empat bulan.

“Kemarin sudah dihitung analisanya, lebih menguntungkan penerapan bioflok,” imbuhnya.

You Might Also Like

Ringankan Beban Warga, Bupati Balangan Bantu Perbaikan Rumah Pasca Bencana

Rapat Kerja LPTQ Resmi Dibuka, Bupati Dorong Penguatan Syiar Islam di Tanah Bumbu

Tahun 2026, Pemkab Tanah Bumbu Fokus pada Tujuh Prioritas Pembangunan

Pemprov Kalsel Lanjutkan Program Bedah Rumah, 50 Unit Siap Direhab Tahun Ini

Populasi Ikan Lokal Mulai Terancam, Pemerintah Kalsel Tebar Ribuan Benih di Tapin

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Print
What do you think?
Love0
Cry0
Sad0
Happy0
Angry0
Surprise0
Leave a review Leave a review

Leave a review Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Populer Bulan Ini

TNI-POLRI dan Forkopimda Kotabaru Mantapkan Sinergitas untuk Keamanan dan Pelayanan Masyarakat
29 Maret 2025, 11.41
Sadis! Pembunuhan Jurnalis Juwita Diduga Sudah Direncanakan Pelaku J Oknum TNI AL
29 Maret 2025, 16.26
‘Kami’ Bertanya! Kenapa Juwita?
25 Maret 2025, 07.00
PT SSC Kembangkan Budidaya Ikan Bioflok di Desa Binaan
18 Maret 2025, 19.51
Pendidikan Bintara TNI AD 2024 di Rindam Mulawarman Ditutup, 354 Prajurit Resmi Dilantik!
27 Maret 2025, 21.28
Teras7.comTeras7.com
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
Selamat Datang!

Masuk ke akun

Register Lost your password?