TERAS7.COM – Nama mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Selatan, Haji Martinus, akhir akhir mencuat di dunia perpolitikan Kalsel, khususnya di Kota Banjarbaru, saat memproklamirkan diri berpasangan dengan Darmawan Jaya Setiawan.
Banyak yang mempertanyakan, Haji Martinus orang mana, apakah orang baru di Banjarbaru?.
Pertanyaan yang wajar, apalagi bagi yang mungkin baru saja diam di Banjarbaru, atau pun yang tidak tinggal disekitar rumah Haji Martinus yang ada di Jalan Cengkeh, Mekatani, Kelurahan Guntung Manggis.
Haji Martinus,dilahirkan di Kandangan, pada tanggal 9 Oktober 1957. Dilahir kan dari seorang ibu yang merupakan orang Kandangan dan ayah nya berprofesi sebagai anggota Brimob.
“Waktu itu ibu mau melahirkan saya, saat itu rumah sakit yang ada di Banjarbaru belum memadai fasilitasnya, akhirnya dibawa ke Kandangan, dan lahirlah saya di Kandangan,” terang Haji Martinus.
Setelah dilahirkan di Kandangan, Haji Martinus kembali di bawa ke Banjarbaru, tepatnya di asrama Brimob yang ada di Guntung Payung, Banjarbaru, disanalah ia banyak menghabiskan masa kecilnya.
Masa pendidikan TK dilaluinya di TK Brimob Guntung Payung, kemudian sekolah dasar ia jalani di SD Guntung Payung (Kelas 1 – Kelas 2) dan SDMawar Kencana (Lulus 1970).
Karena pekerjaan orangtua sebagai abdi negara yang ditugaskan sebagai polisi di Kandangan (Kabupaten HSS), Haji Martinus melanjutkan ke Sekolah Teknik Negeri Kandangan (Lulus 1973), kemudian melanjutkan ke Sekolah Teknik Menengah Kandangan (Lulus 1976).
Seusai menamatkan pendidikannya di STM Kandangan, masa remaja Haji Martinus ia jalani di Kota Banjarbaru, karena dirinya berkuliah di Fakultas Teknik Unlam.
Apalagi saat itu, orangtua Haji Martinus sudah tinggal di Jalan Cengkeh, Mekatani (sekarang menjadi kediaman Haji Martinus dan istri).
Haji Martinus merintis karirnya dimulai saat menjadi PNS Dinas Pekerjaan Umum Pemda Kalsel,di angkat tahun 1980.
Menduduki berbagai jabatan, dilaluinya dengan amanah.
“Saya bekerja secara profesional, sebagai PNS yang mencurahkan kemampuan saya sesuai dengan tugas dan pekerjaan yang diperintahkan,” terangnya.
Puncak karirnya di birokrat sebagai PNS, ia menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalsel periode 2012 – 2016.
Tahun 2015, Haji Martinus ditunjuk dan dipercaya menjadi Penjabat Walikota Banjarbaru selama 7 bulan.
“Saat beliau (Haji Martinus), menjadi PJ Walikota Banjarbaru, Pemko Banjarbaru menorehkan sejarah, mendapat bantuan dana pusat sekitar 160 miliar rupiah, sampai sekarang, itu terbesar,” ucap Darmawan Jaya Setiawan, Wakil Walikota Banjarbaru saat ini.
Penanganan banjir juga menjadi salah satu hal yang dikerjakan Haji Martinus, ungkap Darmawan Jaya Setiawan.
“Pembuatan embung embung di Kota Banjarbaru juga dicanangkan dijaman pak Haji Martinus,” terang Darmawan Jaya Setiawan.
Terkait keagamaan, Haji Martinus punya orangtua yang dikenal sangat disiplin mendidik agama.
“Di Luklua (Kelurahan Jambu Hilir, Kab. HSS), orangtua Haji Martinus, selain polisi, juga dikenal orang yang sangat taat dalam menjalankan agama, termasuk kepada anak anaknya, saya tahu betul, karena pernah sekampung dengan beliau, orangnya pintar dan taat beribadah,” terang Johansyah.
Haji Martinus juga punya kedekatan dengan para ulama di Kalimantan Selatan.
Apalagi anak perempuannya, Agustin Nur Martina Putri menikah dengan Guru Muhammad, yang merupakan anak dari Guru Haji Supian asal Keraton, Martapura, rumah yang didiami menantunya adalah rumah Abah Guru Sekumpul, Al Mukarom KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, saat berdiam di Keraton, sebelum pindah ke Sekumpul.
Kembalike dunia politik, Haji Martinus bersama Darmawan Jaya Setiawan, bertekad meneruskan keberhasilan pembangunan Kota Banjarbaru di bawah kepemimpinan almarhum Nadjmi Adhani sebelumnya.
Menurut Haji Martinus, almarhum Nadjmi Adhani telah meletakkan pondasi pembangunan kota yang sangat baik.
Pondasi itu harus terus dibangun dengan kebersamaan. Oleh karena itu, Haji Martinus bersama Darmawan Jaya Setiawan siap membawa Banjarbaru menjadi lebih baik dan semakin baik.
“Pesawatnya tetap sama, tujuannya tetap sama, saya hanya menggantikan posisi pilot saja, karena almarhum Nadjmi Adhani berpulang ke Rahmatullah, saya bersama Darmawan Jaya Setiawan maju mencalonkan diri untuk melanjutkan program dan mewujudkan cita cita yang selama ini diperjuangkan Haji Nadjmi Adhani dan Darmawan Jaya Setiawan,” tegasnya.