TERAS7.COM – Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan kehadiran insinyur muda dalam International Young Engineer Exchange Forum Asia Pacific.
Salah satu perwakilan yang menghadiri forum bergengsi ini adalah Nanang Elva Julianoor Putra, insinyur muda asal Desa Bongkang, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong.
Kehadiran putra asli Banua di forum internasional ini menjadi bukti bahwa talenta daerah mampu mengambil peran strategis serta berkontribusi di tingkat global.
Forum ini berlangsung di The Hong Kong Polytechnic University bersamaan dengan 40th Anniversary Flagship Event yang diselenggarakan oleh The Hong Kong Institution of Engineers – Young Member Committee (HKIE-YMC) pada 6-9 Maret 2025.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan insinyur muda dari berbagai negara Asia-Pasifik dan Eropa, termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia, China, Makau, Taiwan, Hong Kong, Filipina, dan Jerman.
Indonesia diwakili oleh Ir. Nanang Elva Julianoor Putra, Ir. Haudi Ramdayuza, ASEAN Engg., dan Ir. Muhammad Nanda, sebagai delegasi dari Forum Insinyur Muda Indonesia – Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Kehadiran delegasi Indonesia bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional, berbagi wawasan, serta mengembangkan inovasi dalam bidang teknik dan rekayasa.
“Partisipasi kami dalam forum ini merupakan langkah strategis untuk memperluas wawasan, membangun jejaring internasional, serta membawa gagasan inovatif yang dapat berkontribusi bagi kemajuan industri teknik di Indonesia,” ungkap Nanang Elva Julianoor Putra.
Ia menegaskan bahwa partisipasi dalam forum internasional seperti ini membuktikan komitmen Indonesia dalam pengembangan dunia keinsinyuran serta memperkuat daya saing insinyur tanah air di tingkat global.
“Melalui forum ini, kita menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga turut aktif berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di tingkat internasional. Khususnya sebagai perwakilan dari Kalimantan Selatan dan Forum Insinyur Muda Indonesia – PII,” tambahnya.
Forum ini diharapkan membuka lebih banyak peluang kerja sama lintas negara serta meningkatkan kompetensi insinyur muda Indonesia. Dukungan terhadap generasi muda di bidang teknik menjadi hal krusial untuk memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.
Melalui semangat kolaborasi, inovasi, dan profesionalisme, insinyur muda Indonesia siap menjadi bagian dari transformasi teknologi dunia.