TERAS7.COM – Setiap 10 Muharram atau hari Asyura diperingati masyarakat Banjar dengan membuat bubur asyura yang dibuat secara bergotong royong dan kemudian dibagikan pada masyarakat.
Budaya masyarakat Banjar ini tak hanya dilaksanakan oleh warga di masing-masing kampung, tapi juga dilakukan oleh organisasi kepemudaan.
Yakni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Banjar yang secara swadaya membuat bubur asyura pada Kamis (19/8/2021) sejak pagi hari.

Bubur asyura tersebut kemudian dibagikan pada beberapa panti asuhan di Martapura, dan tak lupa pula dibagikan ke pengguna jalan pada sore harinya.
Dengan berseragam biru khas KNPI dan dihiasi hiasan merah putih, para pemuda di Kabupaten Banjar ini antusias turun ke jalan membagikan bubur asyura.
Tak butuh waktu yang lama, bubur asyura yang dibagikan oleh Pengurus KNPI Kabupaten Banjar di Jalan A. Yani Km 39 depan Sekretariat KNPI Kabupaten Banjar langsung ludes tak bersisa.

Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Banjar, Wahyu Pratama mengungkapkan pihaknya melakukan pembagian ratusan cup bubur asyura yang sudah dibuat di beberapa titik.
“Untuk pembagian sesuai dengan yang kami sepakati berbagi dengan anak panti. Pertama di panti asuhan Nahdlatul Ulama (NU) Martapura dan kedua di Panti asuhan Muhammadiyah Martapura. Pada masing-masing panti asuhan kami serahkan sebanyak 100 cup,” ujarnya.
Sementara pembagian bubur asyura kemudian dibagikan ke pengguna jalan, mulai dari pembecak, tukang ojek, pengatur lalu lintas hingga pengguna jalan.
Wahyu menambahkan pihaknya berinisiatif melakukan pembagian bubur asyura ini karena sesuai dengan momentum 10 muharram dan Kabupaten Banjar identik dengan masyarakat yang agamis dan religius.
“Jadi melalui pemuda kita ingin agar identitas Kabupaten Banjar yang agamis ini bisa sesuai dengan visi misi Bupati Banjar yang agamis. Sehingga bagaimana pemudanya dapat kreatifas dalam menunjang hal-hal yang agamis,” katanya.
Karena itu KNPI sebagai induk dari organisasi kepemudaan dapat menggerakkan pemuda untuk bersinergi dalam banyak hal, diantaranya pada momen ini yaitu membagikan bubur asyura yang sudah menjadi adat masyarakat Banjar.
Wahy mengisyaratkan ke depan bukan hanya kegiatan serupa, namun kegiatan agama yang sering dilaksanakan di Kabupaten Banjar juga akan mengikutsertakan pemuda.
“Kita akan mengajak pemuda berpartisipasi dalam kegiatan budaya yang bersifat agamis,” pungkasnya.
Pembagian bubur asyura bagi pengguna jalan ini disambut gembira oleh pengguna jalan, salah satunya adalah Murhan yang berprofesi sebagai pembecak.
Warga Martapura ini bersyukur ia kali ini bisa mendapatkan bubur Asyura yang dibagikan setiap setahun sekali.
“Alhamdulillah, senang. Tiap tahun dapat, tadi juga dapat ditempat yang lain,” katanya.
Sebelumnya Pengurus KNPI Kabupaten Banjar bergotong royong membuat kuliner khas di hari Asyura ini untuk kemudian dibagikan-bagikan.
Pembuatan bubur Asyura dilakukan secara bersama di rumah salah satu anggota KNPI di Pesayangan, Martapura, dimana bahan membuat bubur berasal dari dana urunan anggota KNPI sebesar 1,5 juta rupiah.