TERAS7.COM – Setiap tanggal 10 Muharram atau hari Asyura, masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan yang beragama Islam memperingatinya dengan hal yang cukup unik, yakni dengan membuat bubur Asyura.

Kuliner khas yang dibuat setiap tahun di awal tahun Hijriyah ini dibuat secara beramai-ramai di mesjid atau langgar, kemudian dibagikan-bagikan kepada masyarakat sekitar.
Pada hari Asyura tahun 1443 Hijriyah di hari Kamis (19/8/2021) ini, tak hanya masyarakat umum saja, organisasi kepemudaan juga turut membuat bubur Asyura.

Seperti yang dilakukan Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Banjar yang bergotong royong membuat kuliner khas ini.
Uniknya, bubur Asyura buatan pengurus KNPI Kabupaten Banjar ini akan dibagikan pada anak-anak di panti asuhan dan warga lainnya.
Ketua Umum KNPI Kabupaten Banjar, Rahmat Saleh mengungkapkan pembuatan bubur Asyura dilakukan secara bersama di rumah salah satu anggota KNPI di Pesayangan, Martapura.
“Pembuatan dan pembagian bubur Asyura ini sebelumnya kami tentukan dalam rapat pengurus KNPI Kabupaten Banjar. Dana masuk terkumpul untuk pembuatan bubur Asyura sebesar 1,5 juta rupiah,” katanya.
Pihaknya kata Rahmat Saleh menyiapkan 250 cup Bubur Asyura yang nantinya dibagikan di 3 titik yang ada di sekitar Martapura.
“Pertama kita bagikan ke Panti Asuhan NU dan Panti Asuhan Muhammadiyah, kemudian juga akan kami bagikan di Jalan Raya depan Mabes KNPI Kabupaten Banjar di simpang 4 lampu merah Sekumpul,” ujarnya.
Pembagian di lokasi yang sudah disepakati ini nantinya akan dilakukan secara bersama-sama oleh pengurus KNPI Kabupaten Banjar dalam momentum berbagi pada 10 Muharram 1443 Hijriyah ini.
Dikutip dari berbagai sumbert, Bubur asyurayang hanya hadir setahun sekali ini punya sejarah panjang dan biasanya dibuat dalam jumlah banyak serta menggunakan banyak bahan makanan.
Menurut sejarahnya, bubur asyura ini berawal dari kisah Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan prajuritnya untuk menambah porsi bubur karena jumlah bubur yang dibuat tidak seimbang dengan jumlah prajurit
Maka Rasulullah pun meminta prajurit yang memasak untuk menambahkan bahan makanan apa saja agar cukup untuk semua pasukan.
Di Kalimantan Selatan, orang Banjar menggunakan bahan yang lebih banyak, yaitu mencapai 41 jenis, di antaranya adalah sayuran, kacang-kacangan, dan daging.
Bubur Asyura juga menggunakan kangkung, jagung manis, wortel, kentang, dan daun pucuk waluh.
Biasanya warga akan berkumpul di satu tempat, membawa tungku dan wajan besar untuk memasak bersama dan nantinya Bubur Asyura ini akan dibagikannya kepada warga secara gratis.