TERAS7.COM – Pihak Rumah Sakit (RS) Idaman Banjarbaru menyatakan akan melakukan investigasi terkait pemberitaan mengenai tudingan tentang aktivitas minum – minuman keras (miras) di lingkungan pihak RS Idaman Banjarbaru.
Teras7.com ketika menghubungi Direktur RS Idaman Banjarbaru, dr Hj Endah Labati, S, MH.Kes, pimpinan tertinggi di rumah sakit milik Pemkot Banjarbaru tersebut mengaku sedang sibuk, sehingga tidak bisa memberikan pernyataan.
“Saya sedang rapat, silahkan hubungi saja Pak Firman (Kabag Tata Usaha RS Idaman Banjarbaru-red), tanyakan saja ke Pak Firman, nanti saya sms nomor telponnya, maaf ya, saya lagi rapat,” ucapnya singkat.
Saat dikonfirmasi, Kabag Tata Usaha RS Idaman Banjarbaru, M Firmansyah, S. STP, menyatakan pihaknya sudah melakukan investigasi mendalam terkait pemberitaan tersebut.
Namun untuk aktivitas pemutaran musik lanjut Firman, kemungkinan bisa terjadi, karena dengan posisi ruang logistik yang berada dekat dengan ruang mayat, mungkin saja memutar musik itu untuk menghalau rasa takut.
“Ruangan tersebut ada petugas pos yang standby 24 jam kalau ada kendala teknis, mungkin karena ruangan itu posisinya dibelakang, dekat kamar mayat, mereka menyetel (memutar -red) musik, supaya tidak terlalu sepi dan menghalau rasa takut berlebihan,” ungkapnya.
Mengenai tudingan terkait aktivitas minum miras ucap Firman, belum bisa dibuktikan, karena bisa saja saat itu mereka yang diduga mabuk tersebut sedang minum minuman suplemen, untuk menahan kantuk.
“Bisa saja saat itu yang diminum itu minuman suplemen, seperti kraXXXXXXXX, untuk menahan kantuk, kan mereka bergadang,” tegas Firman.
Dari hasil investigasi lanjutnya, atas dugaan melakukan mabuk- mabukkan sekelompok oknum pegawai RSD Idaman Kota Banjarbaru, pihak manajemen RS Idaman Kota Banjarbaru menyatakan bahwa aktivitas yabg di duga dan di tujukan ke oknum tersebut tidak benar.
“Kami sudah melakukan investigasi langsung ke pihak keamanan rumah sakit (security) dan melakukan klarifikasi ke oknum pegawai di unit logistik tersebut. Tidak ada aktivitas yang dituduhkan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan kalau kawasan Rumah Sakit Daerah Kota Banjarbaru, di duga kerap dijadikan ajang mabuk-mabukan bagi sekelompok oknum pegawai instansi pelayanan kesehatan terbesar di Banjarbaru ini.
Hal tersebut diungkapkan salah satu keluarga pasien, HR, yang pernah menjalani perawatan inap di rumah sakit, yang berada di jalan Guntung Manggis, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
Ia mengatakan, saat lagi mencari udara segar, sambil menelpon, ia berjalan arah belakang, ia menyaksikan tingkah laku para pelaku mabuk-mabukan tersebut,yang tampak sempoyongan dan diluar kontrol.
Bahkan aksi pemabuk-pemabuk tersebut, disertai memutar musik dengan volume tinggi, yang tentunya menggangu istirahat pasien inap maupun penjaganya.
“Saya heran, kok aktivitas seperti itu, saya lihat ada di dalam lingkungan Rumah Sakit.”ucapnya
HR, yang saat itu dongkol lantaran merasa terganggu akibat aktifitas bising para pemabuk tersebut, mencoba mendatangi pihak keamanan rumah sakit.
Maksudnya untuk menyampaikan ketidak nyamanan yang dialaminya.
Alih-alih mendapat respon dari security untuk menegur para pemabuk tersebut.
Security yang jaga saat itu, malah berkeluh kesah akan keberadaan komplotan pemabuk itu.
Menurut penyampain security kepada HR, aktivitas pelaku mabuk- mabukkan tersebut dimulai pada sore hari hingga larut malam,dan kegiatan mereka hampir setiap hari dilakukan.
Biasanya, para pelaku yang datang dengan kondisi tampak mabuk, melanjutkan perbuatannya di dalam gedung logistik dan memutar musik dengan volume tinggi.
Selain itu, pelaku yang keluar masuk dengan mengendarai mobil tersebut, juga membunyikan suara kendaraan mereka dengan keras.
Aktivitas yang tidak semestinya dilakukan ini, tidak dapat diatasi oleh bagian keamanan rumah sakit daerah tersebut. Sebab,salah satu dari pelaku diduga memiliki pengaruh kuat di rumah sakit tersebut.
“Dulu kami sudah mencoba menegur, tapi malah kami yang hendak diberhentikan oleh pimpinan rumah sakit.” ucap security yang disampaikan HR.